Surabaya (ANTARA) - Tim pemenangan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Machfud Arifin (MA) dan Mujiaman merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal penggunaan mobil mewah oleh relawan MA-Mujiaman saat kampanye merendahkan martabat warga Surabaya.

Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (Maju) Imam Syafi'i di Surabaya, Minggu, menilai pernyataan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sebagai bentuk kepanikan dan ketakutan kalah di Pilkada Surabaya 2020.

"Menurut saya, itu kepanikan dan ketakutan dari Pak Hasto saja. Pernyataan itu mengada-ada dan sulit diterima oleh logika," kata Imam Syafii.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menyoroti pernyataan Hasto yang menyebutkan ada intimidasi terhadap pasangan calon dan tim Eri-Armuji (Erji) hingga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Imam Syafii yang juga anggota DPRD Kota Surabaya dari Partai NasDem ini menegaskan, mobil mewah yang ada branding paslon nomor 2 Machfud Arifin-Mujiaman merupakan milik relawan.

"Pak Machfud Arifin dan Pak Mujiaman selama berkampanye menggunakan mobil kijang Innova," kata Imam.

Menurutunya, membranding mobilnya itu sebagai bentuk ekspresi dan kecintaan dari para relawan. Machfud, lanjut dia, tidak bisa menghalang-halangi atau membatasi ekspresi kecintaan dari para relawan dan pendukungnya.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (7/11) mengatakan bahwa politik itu membangun peradaban, menebar kebaikan, dan berpihak kepada yang wong cilik.

"Apa yang dipertontonkan oleh pasangan Machfud-Mujiaman dengan menampilkan Hummer, Limousine, Porsche putih, dan berbagai atraksi membagi logistik secara masif, justru merendahkan martabat rakyat Surabaya," kata dia.

Strategi kampanye mereka menurut Hasto salah, dirinya menilai rakyat Surabaya merupakan masyarakat pejuang. "Punya harga diri, dan tidak mudah silau oleh tampilan kampanye dengan mobil super mewah," kata Hasto.

Diketahui Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai NasDem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.

Baca juga: Hasto: Kampanye mobil mewah rendahkan martabat masyarakat Surabaya

Baca juga: Hasto: Kita harus menangkan hati rakyat Surabaya

Baca juga: Tokoh Pers Jatim komentari debat perdana Pilkada Surabaya

Baca juga: Perang survei warnai Pilkada Surabaya 2020

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020