akan dilakukan animal trial, mulai tikus sampai kera
Surabaya (ANTARA) - Universitas Airlangga Surabaya segera melakukan uji hewan atau Animal Trial terhadap vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan, yakni Vaksin Merah Putih di PT Biotis Pharmacipical Indonesia.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih di Surabaya, Senin, mengatakan Vaksin Merah Putih Unair telah selesai melakukan uji tahap 1,2, dan 3, yakni tahap menghasilkan rekombinan viral vector adenovirus dan adeno associate virus, dan selanjutnya akan dilakukan uji coba terhadap hewan.

"Ini memerlukan teknologi lebih maju lagi sehingga dijalin kerja sama dengan PT Biotis. Di sana akan dilakukan animal trial, mulai tikus sampai kera. Kami tidak punya fasilitas sampai ke sana," ujarnya.

Pihaknya mengaku sejauh ini sudah melakukan pengembangan dan penelitian vaksin COVID-19 secara masif.

Baca juga: Izin edar vaksin Merah Putih diharapkan awal 2022

Setelah uji coba terhadap hewan berhasil, kata dia, maka akan dilanjutkan uji coba pada manusia, namun langkah tersebut masih memerlukan waktu dan beberapa tahap lanjutan.

“Proses masih panjang, tapi kami para akademisi Unair terus bergerak untuk berkontribusi pada bangsa dan negara. Soal nanti penelitiannya dipakai atau tidak, nanti akan diserahkan ke pihak-pihak yang relevan,” ucapnya.

Selain dengan Biotis, Unair juga bekerja sama dengan Kimia Farma untuk penyediaan bahan senyawa obat COVID-19 yang selama ini dikembangkannya dan terkait pengembangan reagen tes PCR.

"Jadi tes PCR selama ini ada tiga tahapan, yakni pengambilan swab, lalu mencampur proses persiapan, baru masuk ke mesin PCR. Nantinya tahapan persiapan akan dipotong sehingga dampaknya PCR akan lebih cepat, dan pastinya lebih murah,” katanya.

Baca juga: Menristek harap ada standardisasi uji klinis nasional

Salah seorang peneliti dari konsorsium pengembangan Vaksin Merah Putih, Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih, menjelaskan bahwa saat ini telah sampai pada tahap validasi.

"Vaksin telah menghasilkan rekombinan dan memasukkan spike, baik world type, strain Wuhan maupun strain spike mutan yang ditemukan di Surabaya. Tahap validasi ini adalah tahapan uji tantang yang akan selesai pada akhir November ini dan uji pre-klinis hewan di Biotis akan dilakukan pada Desember 2020 hingga Oktober 2021," katanya.

Uji tahap 4 atau Uji Pre-klinis di Biotis ini ditujukan pada ke tiga jenis pengembangan oleh Unair, yakni yang berbasis Adenovirus Adeno-Associated Virus  atau AAV dan Peptide .

Baca juga: Menristek: Vaksin Merah Putih untuk kemandirian Indonesia

Sementara itu, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman mengatakan saat ini semua institusi di dunia tengah membahu memproduksi vaksin yang baik dan aman dalam upaya memerangi COVID-19.

Terkait penelitian vaksin yang dikerjasamakan dengan Unair, direncanakan akan dimulai pada Desember 2020, yang tahapannya adalah uji coba terhadap hewan.

"Ini memang masih awal tapi kebutuhan mendesak. Maka yang harus dilakukan beberapa tahun ini adalah memanfaatkan semua dalam waktu singkat," tuturnya.

Untuk investasi pengembangan vaksin dari Unair tersebut, lanjut dia, perseroan menyiapkan investasi ratusan juta dolar AS.

Namun begitu, pihaknya akan memanfaatkan fasilitas produksi yang dimiliki untuk disesuaikan dengan penyediaan vaksin COVID-19.

"Kebetulan kami punya fasilitas yang tidak didesain untuk COVID-19, tapi akan kami ubah sedikit bisa menyesuaikan untuk memproduksi vaksin," kata dia.

Baca juga: Pemerintah prediksi proses vaksin COVID-19 dari Eijkman paling cepat
Baca juga: Menristek harapkan uji praklinik Vaksin Merah Putih akhir 2020

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020