perjalanan panjang pembangunan Ibu Kota Negara tak bisa dilepaskan dari dua tokoh tersebut
Jakarta (ANTARA) - Lintas Generasi Aktivis Jakarta meminta Pemprov DKI Jakarta untuk mengusulkan dua tokoh Betawi yakni ulama dan pejuang  KH Abdullah Syafei serta Gubernur Jakarta ke-7 Ali Sadikin agar  mendapat gelar pahlawan nasional. 

"Kami meminta Gubernur Anies Baswedan agar secara resmi mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo
dua nama tokoh Jakarta, KH. Abdullah Syafei dan Ali Sadikin agar mendapat anugerah gelar pahlawan pada tahun 2021. Karena kedua tokoh ini berjasa besar terhadap pembangunan Ibu Kota Jakarta hingga kini menjadi sebuah kota metropolitan yang modern," kata salah seorang inisiator Lintas Generasi Aktivis Jakarta Ahmad Sulhy, dalam pernyataan sikapnya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Gubernur: Hari Pahlawan momentum berjuang lawan permasalahan bangsa

Usulan ini sendiri mencuat dalam acara 'Malam Tasyakuran Dua Tahun Gelar Pahlawan Nasional Abdurrahman Rasyid Baswedan', yang diselenggarakan Lintas Generasi Aktivis Jakarta memperingati Hari Pahlawan Nasional 10 November 2020, di Ball Room Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (10/11) yang turut dihadiri tokoh-tokoh dari Lintas Generasi Aktivis Jakarta

Sulhy menjelaskan, bahwa dalam perjalanan panjang pembangunan Ibu Kota Negara tak bisa dilepaskan dari dua tokoh tersebut.

KH. Abdullah Syafei, ujar dia, adalah tokoh kharismatik pejuang asli Betawi yang gigih dalam jalur dakwah sebagai pemimpin dan pengayom umat. Sedangkan Ali Sadikin, sosok yang sangat berjasa dalam mengembangkan pembangunan Jakarta menjadi kota metropolitan.

Baca juga: Di Hari Pahlawan, Mahir tuntaskan keliling Indonesia dengan sepeda

"Dilihat dari dedikasi dan perjuangan selama hidupnya, keduanya sangat layak untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional," sambungnya.

AR Baswedan Inspirasi Aktivis DKI
Sulhy menambahkan acara yang diinisiasi oleh lintas generasi aktivis Jakarta ini digelar dalam rangka mengenang jasa-jasa besar Pahlawan Nasional Abdurrahman Rasyid Baswedan, yang juga merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

"Almarhum Abdurahman Rasyid Baswedan ditetapkan negara sebagai Pahlawan Nasional Indonesia sejak 2018, adalah aktivis perjuangan yang gigih dalam diplomasi ke luar negeri untuk pengakuan resmi kemerdekaan dan pengakuan Indonesia layak sebagai sebuah negara," katanya.

Baca juga: Hari Pahlawan, Ariza harap gotong-royong perangi COVID-19 makin tinggi

Menurut Sulhy, banyak pelajaran yang berharga sebagai tauladan dalam sepak dan daya juang generasi selanjutnya sebagai penerus yang bisa diambil dari Kepahlawanan AR Baswedan.

"Beliau itu sebagai pejuang kemerdekaan, diplomat, jurnalis, dan sastrawan Indonesia serta dikenal sebagai perancang taktik yang cerdik yang semua pikirannya dicurahkan untuk kemerdekaan Indonesia sebagai negara," kenang Sulhy.

Sementara itu, ketua panitia acara Ivan Parapat mengaku bangga, Ibu Kota Jakarta saat ini dipimpin oleh cucu dari seorang kakek bergelar Pahlawan Nasional.

Dia berharap, testimoni ketauladanan dari Pahlawan AR Baswedan yang disampaikan oleh para aktivis seperti Ubaidilah bidang lingkungan, Didi Supriadi Tokoh KSPI, Marlo Ketua Umum SPRI dan Tokoh Aktivis senior Amir Hamzah dapat menginspirasi warga masyarakat.

Setelah ini, tim panitia akan melanjutkan pembahasan secara mendalam mengenai pengajuan gelar pahlawan pada KH Abdullah Syafei dan Ali Sadikin yang direkomendasikan Lintas Generasi Aktivis Jakarta.

Pembahasan tersebut nantinya akan melibatkan berbagai elemen dan pakar yang akan segera di rampungkan dalam waktu dekat, sehingga nantinya tim akan segera menyampaikan secara resmi naskah akademik usulan gelar Pahlawan kepada Anies Baswedan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020