memberikan bantuan 100 unit ember, 10.000 ekor bibit lele, sembilan indukan lele jenis Sangkuriang, 400 Kg pakan, 5 kg bibit kangkung, dan 5 kg bibit bayam
Jakarta (ANTARA) - Relawan Sandiaga Uno memperkenalkan pertanian perkotaan (urban farming) dengan ekosistem terpadu untuk meningkatkan kemandirian pangan masyarakat Pulogadung, Jakarta Timur, di tengah pandemi COVID-19.

"Metode ini bernama budidaya sayuran dan ikan dalam ember (budikdamber) sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan kemandirian pangan yang dilakukan warga," kata Sandiaga di Jakarta.

Pernyataan itu disampaikan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat memberikan bantuan program budikdamber kepada masyarakat di Jatinegara Kaum, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa.

Baca juga: Bagi Sandiaga esports berpotensi bangkitkan perekonomian

Sandiaga melalui Relawan Indonesia Bersatu (RIB) memberikan bantuan 100 unit ember, 10.000 ekor bibit lele, sembilan indukan lele jenis Sangkuriang, 400 Kg pakan, 5 kg bibit kangkung, dan 5 kg bibit bayam.

Gagasan urban farming dengan konsep ekosistem terpadu budi daya ikan yang terintegrasi dengan sistem produksi sayuran, kata Sandiaga, merupakan inovasi yang memberikan dampak besar bagi keberlangsungan hidup.

Baca juga: Sandiaga apresiasi pemberdayaan Kampung Budikdamber bantu perekonomian

Selain manfaat ekonomi, Sandi berharap kegiatan ini dapat menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong dalam lingkungan tempat tinggal melalui kelompok tani dan usaha UMKM.

"Semoga ekonomi bisa bangkit dan bisa membuka lapangan kerja seluas-luasnya, sehingga kita bisa bangkit,” katanya.

Relawan Indonesia Bersatu juga memberikan bantuan pelatihan pengelolaan budidaya pangan dari pakar pertanian, sehingga masyarakat penerima bantuan memiliki keahlian untuk menjalankannya secara mandiri dan berkelanjutan.

Baca juga: Sandiaga Uno dan Sufmi Dasco kampanyekan pasangan NA-IC di Sumbar

Salah satu penerima bantuan, Didi Suprijadi (65) sudah tiga tahun terakhir Kelompok Tani Hutan Rumah Kaum Jayakarta ini mengelola sampah.

Dari bank sampah, kelompok tani yang beranggotakan anak muda ini mulai merambah kegiatan pertanian dan perikanan untuk menarik minat warga agar lebih peduli lingkungan.

Memanfaatkan lahan tidur di bantaran Kali Sunter, mereka mulai melakukan budidaya aneka sayuran, perikanan, maupun tanaman obat keluarga.

"Kami kelola secara swadaya, hasilnya kami berikan gratis untuk warga yang membutuhkan," katanya.

Didi berharap, kegiatan yang dilakukan ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang daya belinya menurun akibat dampak COVID-19.

"Kami coba semampunya walaupun gerak perlahan untuk pengelolaannya," kata Didi.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020