Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyatakan akan terbuka untuk menyediakan vaksin COVID-19 dari perusahaan manapun, asalkan sudah teruji secara saintifik dan melewati seluruh prosedur dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Intinya pemerintah terbuka dengan kandidat vaksin manapun, tanpa lengah dalam memutuskan untuk melakukan kerja sama, karena penetapan kandidat vaksin ini harus melalui proses pengawalan oleh BPOM dan dikaji dengan dasar-dasar saintifik,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat telekonferensi pers di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Satgas: Kasus positif COVID-19 bertambah 4.173

Baca juga: Satgas: Kerumunan pendukung Rizieq Shihab berpotensi bahayakan nyawa


Wiku mengatakan vaksin yang nantinya digunakan oleh pemerintah Indonesia dipastikan sudah lolos dari uji klinis tahap satu, dua dan tiga, serta memperoleh otorisasi penggunaan darurat dari BPOM.

Selain itu, vaksin yang nantinya dipilih juga akan dipastikan sesuai dengan karakteristik masyarakat dan cocok dengan kondisi sarana dan prasarana di Tanah Air.

“Sesuai dengan sarana pendukung lainnya seperti cold chain," ujar Wiku.

Sebelumnya dalam beberapa pekan terakhir, dua kandidat vaksin dari dua perusahaan farmasi mengklaim memiliki tingkat efektivitas menangkal COVID-19 hingga 90 persen.

Korporasi farmasi asal AS, Moderna mengklaim vaksin eksperimental yang dikembangkannya 94,5 persen efektif untuk mencegah COVID-19 berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir. Kemudian, vaksin dari Pfizer, perusahaan asal AS yang bermitra dengan BioNTech, perusahaan asal Jerman, juga mengklaim berhasil mencegah infeksi virus hingga 90 persen.

Kedua perusahaan dikabarkan berencana mengajukan izin penggunaan darurat ke otoritas kesehatan AS pada akhir November 2020.

Baca juga: Satgas: Jaga perbatasan Indonesia cegah kasus impor COVID-19

Baca juga: Satgas: Disiplin protokol kesehatan kunci hindari gelombang kedua

Baca juga: Satgas sebut kasus COVID-19 Indonesia relatif terkendali


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyambut hasil uji dari Moderna dan Pfizer, namun memperingatkan masyarakat dunia agar tidak lengah dari penularan kasus COVID-19.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020