Lebih baik kita persiapan tiga bulan sebelumnya, dari pada terlambat satu menit
Surabaya (ANTARA) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta kader kesehatan di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu mengantisipasi terjadinya cuaca ekstrem sesuai prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Mudah-mudahan prediksi itu tidak terjadi di Surabaya. Tetapi kita tetap perlu menyiapkan antisipasi. Lebih baik kita persiapan tiga bulan sebelumnya, dari pada terlambat satu menit," kata Risma di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, dalam menghadapi cuaca yang tidak menentu tersebut, pihaknya berharap masyarakat tetap waspada dan berhati-hati. Terutama harus saling bahu membahu. Jika terdapat tanda-tanda, maka para kader harus segera memberikan informasi kepada warga untuk mengamankan diri.

Baca juga: Kampung bernilai sejarah di Surabaya dikembangkan jadi tempat wisata

"Seperti jika melihat air yang tiba-tiba bergerak atau tanda-tanda yang lain. Apalagi yang wilayahnya di pesisir atau pantai," ujarnya.

Risma juga mengatakan setelah pandemi COVID-19 di Kota Pahlawan berakhir, maka jangan sampai ada ledakan penyakit apapun, terutama memasuki musim penghujan.

"Menyongsong musim hujan ini, tidak boleh ada ledakan apapun. Seperti Demam Berdarah (DBD) mari kita tekan. Minimal kita bisa tekan sehingga tidak ada kenaikan," katanya.

Baca juga: Delapan pos pantau antisipasi bencana disiapkan di pesisir Surabaya

Baca juga: Pemkot Surabaya bantu perahu nelayan akibat gelombang pasang


Tidak hanya itu, Wali Kota Risma juga meminta program-program yang sudah berjalan tetap terus berlanjut, seperti program kader lansia, imunisasi dan beberapa program lainnya tetap dijalankan.

"Saya berharap bagaimana caranya imunisasi tetap bisa berjalan. Bila perlu saya bekali baju hazmat. Saya berharap imunisasi tetap bisa dilaksanakan," katanya.

Menurut Risma, hal ini sudah disampaikan saat menggelar audiensi bersama dengan ratusan kader kesehatan dari 36 puskesmas yang berlangsung secara virtual di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Rabu (18/11).

Baca juga: TACB : Pemasangan APK MA-Mujiaman di cagar budaya Surabaya tanpa izin

Baca juga: Hari Pahlawan Walikota Surabaya beri penghargaan kepada BIN



 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020