Kehadiran dosen tamu yang merupakan ilmuwan dunia berkebangsaan Indonesia merupakan kebanggaan tersendiri karena dapat menularkan spirit berkemajuan bagi lulusan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Palangka Raya (ANTARA) - Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah (FIK UM) Palangkaraya menggandeng ilmuwan dunia berkebangsaan Indonesia sebagai dosen tamu, sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan fakultas setempat.

"Kehadiran dosen tamu yang merupakan ilmuwan dunia berkebangsaan Indonesia merupakan kebanggaan tersendiri karena dapat menularkan spirit berkemajuan bagi lulusan Universitas Muhammadiyah Palangkaraya ," kata Dekan FIK UM Palangkaraya, Nurhalina, SKM, Epid  di Palangka Raya, Kamis.

Pihaknya pun berkomitmen menyelenggarakan kuliah-kuliah dengan menghadirkan pakar untuk mengintegrasikan perkembangan iptek dalam bidang kesehatan terhadap pembelajaran di lingkungan FIK di UM Palangkaraya.

Dia mencontohkan salah satu ilmuwan dunia yang telah menjadi salah satu narasumber di lingkungan UM Palangkaraya itu yakni Prof dr Taruna Ikrar.

"Prof Taruna hadir memberikan orasi ilmiah saat acara pengambilan sumpah janji profesi tenaga teknis kefarmasian dan ahli teknologi laboratorium medik lulusan FIK, UM Palangkaraya," kata Nurhalina.

Prof sendiri Taruna merupakan Ketua Konsil kedokteran Indonesia periode 2020-2025.

Dalam orasinya Taruna menyebutkan bahwa ke depan editing sel secara genetik merupakan salah satu alternatif terapi masa depan untuk peremajaan kulit, mengatasi ketuaan dan juga mengobati penyakit-penyakit yang saat ini belum ditemukan obatnya.

Saat ini Taruna dan tim telah merampungkan temuannya dalam aplikasi CRISPR dalam pengobatan penyakit jantung koroner, yang telah dimuat pada salah satu jurnal berupatasi internasional, dan mendapat nobel prise dalam bidang kedokteran.

Selain aplikasi dalam pengobatan penyakit jantung, Taruna dan tim juga sedang merampungkan temuannya tentang aplikasi CRISPR dalam mencegah kebutaan, namun riset tersebut masih dalam tahap uji klinik tahap dua, sehingga belum bisa diaplikasikan pada manusia.

Namun Taruna tetap optimistis bahwa temuan tersebut tahap demi tahap akan rampung sehingga bisa segera diaplikasikan pada manusia.

Baca juga: LLDIKTI: UM Palangkaraya raih akreditasi A bukti mutu PTS meningkat

Baca juga: UM Palangkaraya targetkan kembangkan herbal Kalteng untuk kosmetik

Baca juga: UM Palangkaraya ditetapkan kampus terbaik di Kalteng

Baca juga: UM Palangkaraya beri beasiswa mahasiswa hafal lima juz Al Quran

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020