Pangkalan Bun (ANTARA) - Tim evakuasi gabungan TNI, Polri, BPBD, dan Basarnas beserta masyarakat berhasil menemukan tiga dari sepuluh penambang emas yang tertimbun longsor di area pertambangan masyarakat Sei Seribu Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah.

"Sudah tiga penambang yang ditemukan dengan kondisi ketiganya meninggal dunia akibat tertimbun material tanah," kata Danramil Arut Utara Kapten Yunus Aji, Sabtu.

Baca juga: Empat penambang tradisional di Gunung Mas meninggal tertimbun longsor

Ketiga korban tersebut adalah Yuda (24) asal Desa Salofa Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rana Solihat (20) asal Desa Cikeusal Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dan Nurhidayat (28) asal Desa Salofa Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Yunus menyebutkan, proses evakuasi sempat dihentikan karena pertimbangan cuaca serta keamanan anggota tim evakuasi.

"Tadi malam sekitar pukul 21.30 WIB proses evakuasi dihentikan karena hujan lebat dan lokasi berlumpur. Kegiatan evakuasi akan dilanjutkan hari ini sambil menunggu opsi proses evakuasi dari tim Basarnas," ucapnya.

Baca juga: Longsor setinggi 110 meter menimbun delapan penambang liar di Bogor

Longsor di area pertambangan masyarakat Sei Seribu terjadi pada Rabu (19/11) sekitar pukul 11.30 WIB. Longsor menimbun sepuluh penambang yang pada saat itu sedang melakukan penggalian lubang.

Sepuluh korban tersebut adalah Tatan (30), Muharom (22), Yuda (24) sudah ditemukan, Reza (20), Rana (20) sudah ditemukan, Susa (25), Bayu (25), Dian (26), Mukadir (47), dan Nurhidayat (28) sudah ditemukan.

Baca juga: Puluhan penambang emas tertimbun longsoran di Bolaang Mongondow

Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab longsor tersebut, dugaan sementara sepuluh korban terlalu dalam melakukan penggalian, hingga menembus lubang lama atau bekas yang sudah ditinggal penambang.

Pewarta: Kasriadi/Hendri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020