Martapura (ANTARA) - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai menanam 3.000 bibit buah di Desa Perjaya, Kecamatan Martapura, Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia dan Hari Menanam Pohon Indonesia, Sabtu.

Kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Musi, Siswo, mengatakan kegiatan penanaman pohon ini untuk memulihkan ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) dan meningkatkan ekonomi masyarakat yang merupakan bagian dalam Gerakan Nasional Pemulihan DAS 2020.

Bibit ini terdiri dari jenis buah-buahan antara lain, mangga, jambu, alpukat, rambutan, durian, sawo dan lain-lain.

"Dalam dua tahun, bibit pohon sudah bisa berbuah karena bibit tanaman merupakan hasil okulasi,” kata dia.

Baca juga: Tim SAR gabungan evakuasi jasad ABK tugboat tenggelam di Sungai Musi

Baca juga: Kabupaten Muba fasilitasi infrastruktur toilet warga bantaran sungai


Sebelumnya BPDAS melakukan kegiatan serupa di Ogan Ilir (2018) dan di Palembang (2019).

Sejak tahun 2018, peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional disatukan dengan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GN PDAS).

”Melalui penanaman pohon, kami ingin mengembalikan vegetasi lahan dan hutan yang terdegradasi,” kata dia.

Walau sesungguhnya menanam pohon belum cukup untuk memulihkan hutan secara lebih luas tapi setidaknya ini langkah nyata kepedulian terhadap lingkungan.

Pada 2020 kegiatan GNPDAS merupakan rangkaian dalam kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia lingkup Sumatera Selatan.

Berbagai kegiatan telah dilaksanakan antara lain seminar, lomba-lomba yang berkaitan dengan lingkungan serta rangkaian kegiatan menanam pohon.

Tahun ini BPDASHL Musi telah mendistribusikan lebih dari 79.000 bibit produktif di wilayah Sumatera Selatan, selain itu kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan terus dilaksanakan.

Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional akibat dampak COVID-19, BPDASHL Musi juga memfasilitasi kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Banyuasin.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia menjadi media untuk introspeksi.

"Mari kita ingatkan diri kita masing-masing apa yang sudah kita lakukan untuk alam, tidak akan ada kata terlambat untuk menjaga alam," kata Herman Deru.

Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi meminta normalisasi air di daerahnya karena sebagai lumbung pangan sering menerima banjir kiriman dari hulu.

“Sungai ini sudah alami pendangkalan sehingga membuat OKU Timur selalu kebanjiran saat musim hujan. Ketika dinormalisasikan tentu akan mengurangi banjir," kata Kholid.*

Baca juga: Dirjen cipta karya sebut proyek IPAL Palembang sasar 100.000 jiwa

Baca juga: Pemerintah terpaksa tunda restorasi anak Sungai Musi hingga 2021

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020