Sydney (ANTARA) - Beberapa bagian wilayah Australia, termasuk Sydney, mengalami terik sepanjang malam November terpanas dengan suhu tertinggi yang mungkin tetap tinggi pada Minggu (29/11).

Keadaan ini mendorong pihak berwenang mengeluarkan larangan menyeluruh untuk membakar.

Suhu kawasan bisnis Sydney melampaui 40 derajat Celcius pada Sabtu sementara sebagian wilayah barat New South Wales, Australia Selatan dan Victoria utara memanas dengan suhu yang bahkan lebih tinggi mendekati 45 derajat.

Suhu diperkirakan melebihi 40 derajat untuk hari kedua berturut-turut pada Minggu, sementara Biro Meteorologi memperkirakan gelombang panas lima atau enam hari untuk wilayah bagian utara New South Wales dan tenggara Queensland.

Prediksi suhu yang meninggi mendorong Operator Pasar Energi Australia (AEMO) mengatakan permintaan mungkin melebihi pasokan di New South Wales pada Minggu sore.

Australia mengalami musim panas yang lebih panas dan lebih lama pada musim lalu yang dijuluki "Musim Panas Hitam" oleh Perdana Menteri Scott Morrison karena kebakaran hutan yang luar biasa berkepanjangan dan parah yang membakar hampir 12 juta hektare (30 juta are), menewaskan 33 orang dan sekitar 1 miliar hewan.

Dinas Kebakaran Pedesaan mengeluarkan larangan membakar menyeluruh untuk sebagian besar NSW timur dan timur laut selama Minggu, seraya mengatakan ada "perkiraan bahaya kebakaran sangat tinggi hingga parah" karena angin kencang, panas memperburuk kondisi kekeringan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Australia bersiap menghadapi angin kencang-kilat

Baca juga: Australia pecat sedikitnya 10 tentara atas pembunuhan di Afghanistan

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020