Mamuju (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, kehabisan obat karena anggaran dari pemerintah kabupaten belum cair.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju dr Titin, di Mamuju, Kamis, mengatakan persediaan obat mulai menipis, bahkan nyaris kosong sehingga pasien harus mencari obat di sejumlah apotek di daerah ini.

"Stok obat di gudang RSUD Mamuju berkurang karena anggaran yang diproyeksikan untuk membeli obat belum dicairkan Pemkab Mamuju," katanya.

Ia mengatakan kurangnya stok obat mengakibatkan pasien yang sedang dirawat terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli obat di apotek.

"Untuk sementara ini kami masih menggunakan sisa obat dari pengadaan tahun lalu, dan apabila habis, kami akan konsultasikan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Mamuju, untuk kemudian disampaikan

ke Dinkes Sulbar guna mendapatkan obat-batan yang dibutuhkan," katanya.

Titin mengatakan untuk mengantisipasi keterbatasan persediaan obatan, pihaknya saat ini terus melakukan koordinasi dengan Dinkes maupun apotek, karena kondisinya sangat darurat.

"Belum cairnya anggaran tahun ini juga karena Pemkab Mamuju pada 2009 mengalami devisit anggaran, sehingga mempengaruhi proses pencairan anggaran 2010 yang terasa sangat sulit," katanya.

Sementara itu, mengenai habisnya persediaan obat di RSUD Mamuju mendapat tanggapan dari anggota DPRD Mamuju, Lalu Syamsul Rijal.

Ia menilai kurangnya stok obat ini akibat tidak cermatnya mengelola keuangan daerah.

"Persoalan ini harus segera diatasi, karena menyangkut hajat hidup masyarakat," katanya.

Lalu mengatakan dewan akan memanggil pihak RSUD Mamuju untuk melakukan rapat dengar pendapat guna mencari solusi terbaik agar persediaan obat bisa mencukupi guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Selain kekurangan obat generik, kata Lalu sejumlah alat suntik di RSUD juga berkurang persediaannya, karena alasan anggaran belum cair. (*)

(T.KR-ACO/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010