pasien baru sudah tidak diterima untuk OTG
Jakarta (ANTARA) - Komandan Lapangan RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Letkol Laut Muhammad Arifin mengatakan ruang isolasi mandiri Tower 5 Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, dialihfungsikan menjadi ruang perawatan cadangan (spare) untuk merawat pasien dengan gejala COVID-19.

"Karena pasien bergejala di tiga tower (ruang rawat inap tower 4, 6, dan 7) sudah lebih dari 75 persen. Sehingga perlu spare untuk pasien bergejala, di Tower 5, dipakai untuk pasien bergejala. Sehingga praktis kami sudah tidak menerima pasien orang tanpa gejala," ujar Arifin melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa.

Arifin mengatakan tempat tidur ruang perawatan Tower 4 sudah terisi 82,28 persen atau 1.272 orang pasien rawat inap dari 1.546 tempat tidur yang tersedia.

Sementara, tempat tidur di ruang perawatan Tower 6 sudah terisi 62,62 persen atau 814 orang pasien rawat inap dari 1.300 tempat tidur yang tersedia.

Sedangkan, tempat tidur di ruang perawatan Tower 7 sudah terisi 75,92 persen atau 1.198 orang pasien rawat inap dari 1.578 tempat tidur yang tersedia.

Baca juga: Pasien COVID-19 dirawat inap di Wisma Atlet bertambah 112 orang

Baca juga: Koordinator: RS Darurat COVID-19 masih cukup

Secara total, RSDC-19 Tower 4, 6, dan 7 merawat inap 3.284 pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang dari 4.424 tempat tidur yang tersedia atau terisi 74,23 persen.

Karena itu, pasien di ruang isolasi mandiri Tower 5, yang hingga saat ini masih terisi 71,59 persen atau 1.124 orang pasien dari 1.570 tempat tidur yang tersedia, akan dipindahkan ke Wisma Pademangan atau dipulangkan.

"Tapi pasien baru sudah tidak diterima untuk OTG," kata Arifin menegaskan.

Pemerintah pertama kali membuka Tower 6 dan 7 Wisma Atlet sebagai Rumah Sakit Darurat khusus penanganan COVID-19 sejak 23 Maret 2020.

Tower tersebut yang digunakan sebagai ruang rawat inap pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang.

Kemudian, pemerintah membuka lagi Tower 4 dan 5 yang dikhususkan sebagai ruang karantina pasien dengan kondisi OTG (asimtomatis) dan pasien yang tidak punya tempat untuk melakukan isolasi mandiri sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi COVID-19.

Tower 5 lebih dulu dioperasikan untuk isolasi mandiri daripada Tower 4, yaitu pada 15 September 2020. Selanjutnya, Tower 4 baru mulai dioperasikan pada 21 September 2020.

Kemudian pada Senin (30/11), Kepala Sekretariat RSD COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Kolonel Kesehatan Laut dr R M Tjahja Nurrobi, menginformasikan adanya alih fungsi Tower 4 sebagai ruang perawatan pasien, bukan lagi sebagai ruang isolasi mandiri.

Kepala Penerangan Kogabwilhan I, Kolonel Marinir Aris Mudian, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa sejak beroperasi pada 23 Maret, ruang perawatan RSDC-19 Wisma Atlet diketahui memiliki 35.394 pasien terdaftar.

Adapun pasien yang dinyatakan sembuh 31.566 orang atau sekitar 89,18 persen.

Sedangkan, dari 21.337 orang pasien yang terdaftar menjalani isolasi di RSD Wisma Atlet sejak 15 September 2020, 20.018 orang (93,82 persen) dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Aris mengatakan, RSD Wisma Atlet juga memberikan rekomendasi rujukan pasien COVID-19 ke RS Penanganan COVID-19 lain yang terdekat.

RSD Wisma Atlet telah merujuk pasien ke Rumah Sakit Penanganan COVID-19 lain di DKI Jakarta sebanyak 533 orang sejak dioperasikan pada 23 Maret 2020 sampai 22 Desember 2020.

Adapun pasien isolasi mandiri yang mendapat rekomendasi rujukan ke RS lain sebanyak dua orang.

Sedangkan, pasien meninggal dunia selama perawatan di RSD Wisma Atlet berjumlah 11 orang terhitung sejak 23 Maret tersebut.



#satgascovid19
#ingatpesanibupakaimasker


Baca juga: 76 persen tempat tidur pasien di RSD Wisma Atlet terisi

Baca juga: Lebih separuh tempat tidur di RSD Wisma Atlet kembali terisi

 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020