Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf berharap penunjukan Menteri Agama baru di Kabinet Indonesia Maju, Yaqut Cholil Qoumas, berani meninggalkan jauh bayang-bayang partainya, sehingga bisa bekerja lebih profesional.

"Kami berharap beliau bisa bekerja sebagai seorang negarawan, yang sudah harus berani meninggalkan jauh-jauh dari bayang-bayang partainya sehingga bisa bekerja lebih profesional," kata Bukhori melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Selasa.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Yaqut Cholil Quomas atau lebih dikenal sebagai Gus Yaqut sebagai Menteri Agama (Menag) menggantikan Fachrul Razi.

Baca juga: Presiden Tunjuk Gus Yaqut sebagai Menag gantikan Fachrul Razi

Gus Yaqut diperkenalkan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin sore, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan enam sosok menteri baru dalam pemerintahannya.

“Bapak Yaqut Cholil Qoumas, beliau adalah pemimpin Muslim Ketua GP Anshor dan kita akan berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama,” kata Presiden Jokowi.

Gus Yaqut sebagaimana lima sosok lain yang ditunjuk sebagai menteri mengenakan kemeja putih dan jaket biru saat pengumuman pengenalan menteri baru tersebut.

Sementara Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin yang keduanya juga mengenakan kemeja putih.

Baca juga: Gus Yaqut jadi Menteri Agama estafet dari jenderal kepada komandan

Gus Yaqut selama ini dikenal sebagai pemimpin muda Muslim, ia lahir di Rembang, 4 Januari 1975 merupakan putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia adalah saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan Gus Yaqut selama ini juga banyak dikenal sebagai tokoh muda Rembang.

Ia lulus dari SDN Kutoharjo (1981 – 1987), Gus Yaqut lantas melanjutkan pendidikannya ke SMPN II Rembang (1987 – 1990) lalu meneruskan pendidikannya ke SMAN II Rembang (1990 – 1993) dan menempuh pendidikan sarjana di Universitas Indonesia jurusan sosiologi.

Selama ini, Yaqut diketahui menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

Baca juga: Gus Yaqut tak ingin agama dijadikan alat politik menentang pemerintah

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020