Semua ini menjadi mudah, atas kerja sama yang apik dan efektif dari seluruh pihak, penyelesaian infrastruktur gas ke PLTMG MPP Sorong 50 MW akan menjadi pioner dari pembangkit-pembangkit lainnya
Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) memasok kebutuhan bahan bakar PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Papua khususnya masyarakat Kabupaten Sorong, dengan berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur pipa gas sepanjang 3,7 km dari lokasi MRS PT MOW.

Penggunaan gas sebagai bahan bakar Mobile Power Plant (MPP) Sorong ini juga dilakukan guna menekan Biaya Pokok Produksi (BPP) listrik yang saat ini sebesar Rp1.847/kwh, lebih tinggi dibandingkan dengan ketetapan pemerintah sebesar Rp1.465/kwh.

Diharapkan dengan program gasifikasi ini dapat menurunkan BPP listrik menjadi sebesar Rp1.368/kwh.

"Upaya ini mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya alam Papua berupa cadangan gas bumi dari WK Kepala Burung sebagai bahan bakar PLTMG MPP Sorong 50 MW yang lebih ramah lingkungan,” ungkap Direktur Energy Primer PLN Rudy Hendra Prastowo dalam informasi tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Investor KEK Sorong butuh listrik dan air

Rudy menambahkan penyelesaian pembangunan infrastruktur gas ini merupakan wujud dari semangat sinergi PLN Group dan Pertamina Group untuk merealisasikan gasifikasi PLTMG MPP Sorong 50 MW.

Ia mengapresiasi dukungan pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab( Sorong beserta para tokoh adat & tokoh agama setempat pada proyek tersebut.

"Semua ini menjadi mudah, atas kerja sama yang apik dan efektif dari seluruh pihak, penyelesaian infrastruktur gas ke PLTMG MPP Sorong 50 MW  akan menjadi pioner dari pembangkit-pembangkit lainnya dalam memenuhi penugasan dari pemerintah sesuai Kepmen ESDM Nomor 13 tahun 2020,”  imbuh Rudi.

Penyelesaian pembangunan infrastruktur gas di PLTMG MPP Sorong 50 MW yang ditandai dengan pengencangan mur terakhir di sambungan pipa Segmen I dilaksanakan secara virtual.

Baca juga: PGN terapkan teknologi terpadu tingkatkan layanan gas bumi

Dengan terealisasinya pembangunan infrastruktur gas ini menjadi langkah awal mewujudkan program gasifikasi di PLTMG MPP Sorong 50 MW yang selanjutnya akan diikuti dengan tahapan commisioning infrastruktur pipa gas beserta MRS, gas firing, dan kemudian dilanjutkan dengan commissioning mesin pembangkit dari penggunaan BBM menjadi gas

"Kami akan berusaha agar seluruh pengerjaan tepat waktu, hal ini demi menekan BPP dan memastikan MPP beroperasi menggunakan energi yang ramah lingkungan" imbuhnya.

Baca juga: Industri migas topang pertumbuhan ekonomi daerah

Selanjutnya Pertamina dan PLN masih akan terus bersinergi untuk melanjutkan program gasifikasi ini ke pembangkit-pembangkit lainnya sesuai amanat pemerintah.

PLTMG MPP Sorong 50MW merupakan salah satu dari tiga program quick win pemerintah pada  2020, selain Tanjung Selor dan Nias.

Hal ini merupakan komitmen PT PLN (Persero) untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan dengan PLTMG Sorong menjadi yang pertama dan siap menggunakan bahan bakar gas melalui pipa gas yang dibangun oleh PT Perta Daya Gas.

Baca juga: PGN luncurkan tujuh program subholding, genjot gasifikasi

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan9
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020