Denpasar (ANTARA) - Polda Bali memperketat penjagaan di daerah-daerah wisata, tempat hiburan malam, dan beberapa wilayah lainnya untuk mencegah peredaran gelap narkoba, terutama menjelang tahun baru 2021.
 
"Kita tempatkan anggota kita di tempat-tempat rawan narkoba seperti tempat pariwisata, tempat-tempat hiburan untuk mengetahui adanya peredaran narkoba, selain informasi yang kita dapatkan dari jaringan kita," kata Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra saat ditemui di Polda Bali, Denpasar, Senin.

Baca juga: Polda Bali tangkap WN Prancis karena sabu dan tiga senpi ilegal
 
Ia mengatakan beberapa personel kepolisian dari setiap jajaran akan dikerahkan guna meminimalisir dan menekan angka peredaran narkoba, khususnya di wilayah Bali. Sedangkan untuk penelusuran tempat hiburan malam yang sering dijadikan sebagai tempat transaksi narkoba masih terus dilakukan.
 
"Itu (tempat hiburan tetap disasar) berdasarkan penilaian, dan informasi pengembangan tapi jika memang ada di suatu tempat yang dimaksud akan kita datangi langsung," katanya.
 
Kapolda Bali mengatakan bahwa terjadi peningkatan kasus narkotika dari 500 kasus pada tahun 2019, menjadi 700 kasus pada tahun 2020.

Baca juga: Warga Spanyol ditahan Polda Bali karena miliki narkotika
 
"Jadi menunjukkan tren penggunaan narkoba meningkat. Upaya dari Polri tidak ada henti-hentinya untuk mengungkap perkara ini. Saya harapkan di tahun mendatang bisa ditanggulangi lebih baik lagi," katanya.
 
Analisa sementara, kata dia, penyebab meningkatkan angka pelaku dalam peredaran narkotika ini diduga karena efek COVID-19, banyak yang di PHK, atau tidak dipekerjakan kembali.
 
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Bali beserta jajaran melakukan pemusnahan narkotika hasil sitaan selama tahun 2020. Adapun rinciannya, sabu-sabu seberat 5,7 kg, ganja 17 kg, pohon ganja 11, hasis 64,59 gram, kokain 64,87 gram, ekstasi 5.114 butir, tembakau gorila 835,5 gram, dan obat berbahaya 41.370 butir.

Baca juga: Polda Bali ungkap 55 kasus peredaran narkoba selama Operasi Antik
 
"Dengan jumlah pelaku 371 orang lokal Bali, 527 orang luar Bali, dan 29 orang merupakan warga negara asing," katanya.
 

Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020