Untuk memperoleh sertifikat FIFA ketebalan harus dijaga tidak boleh lebih dari 2,5 sentimeter
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan  pada akhirnya meresmikan dua lapangan latih sepak bolah di Jakarta Internasional Stadium (JIS) pada Senin (28/12) setelah melalui rangkaian pekerjaan untuk mengejar target beroperasi penuh pada Oktober 2021.

Lapangan latihan yang menghampar di lahan seluas 165×68 meter persegi itu memiliki desain ramah lingkungan (Go Green) serta mengacu kepada standar Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Salah satu sarana penunjangnya adalah rumput yang menggunakan jenis "hybrid". Rumput ini dirancang mampu bertahan hidup hingga 1.000 jam saat pemakaian pertandingan.

Baca juga: Persija girang setelah dua lapangan latihan di JIS diresmikan

Rumput itu merupakan kombinasi yang terdiri atas 95 persen varietas rumput lamak "Zoysia Matrella" dari Boyolali, Jawa Tengah, dicampur dengan lima persen rumput sintetis yang didatangkan dari Italia.

Jakpro mengimpor rumput sintetis tersebut sebanyak 19 gulung berukuran 109 x 3,9 meter.

Jakpro meyakini kekuatan rumput hybrid bisa mencapai tiga kali lipat dari kekuatan rumput biasa.

"Jadi kalau pertandingan itu satu setengah jam. Dalam satu tahun itu, sehari bisa ada dua kali (pertandingan). Sementara kalau rumput natural biasa kekuatannya hanya 300 jam. Jadi untuk pemeliharaan itu lebih irit yang hybrid," kata Direktur Utama PT Jakpro, Dwi Wahyu Daryoto.

Baca juga: Burung Kaki Bayam dimanfaatkan untuk perawatan Lapangan Latih JIS

Rumput itu disesuaikan untuk ketahanan pada daerah bercuaca tropis serta berkemampuan menyerap genangan air hujan kurang dari 10 detik.
 
Pekerja menyelesaikan pemasangan rumput untuk lapangan latih di Kompleks Stadion Utama Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Jumat (23/10/2020). Sebanyak dua lapangan latih JIS mulai dipasang rumput hibrid berstandar internasional pertama di Indonesia yang ditargetkan selesai pengerjaannya pada Desember 2020. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj/aa. (ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)


Alasan menggunakan rumput hybrid, kata Dwi, adalah bagian dari rekomendasi FIFA untuk menunjang kenyamanan pengguna pada negara beriklim tropis.

"Yang jelas ini tidak terlepas dari rekomendasi FIFA. Untuk negara yang beriklim tropis, hybrid adalah yang terbaik," kata Dwi.

Jakpro masih memerlukan waktu uji coba selama dua bulan untuk memastikan rumput lapangan latih JIS dapat digunakan oleh masyarakat umum.

Dalam uji coba pertama pada Oktober 2020, rumput alami diletakkan di atas rumput sintetis, dan uji kedua kombinasi dibuat sebaliknya.

"Hasil yang terbaik adalah yang rumput alami di bawah, tumbuh lebih cepat dan kekuatan akarnya lebih bagus, sehingga untuk lapangan latihan ini, rumput alaminya di bawah dari rumput sintetis," katanya.

Material rumput hybrid yang digunakan juga telah melalui hasil studi banding dengan sejumlah negara yang memiliki stadion berkelas internasional, salah satunya di Singapura.

Penggunaan rumput alami secara murni di lapangan sepak bola rupanya membuat biaya pemeliharaan justru melonjak. Sehingga FIFA menyarankan penggunaan rumput hybrid.

Perawatan
Ketentuan lain dari lapangan sepak bola berstandar FIFA adalah pantulan bola yang dipengaruhi oleh ketebalan rumput lapangan.

Untuk memperoleh sertifikat tersebut, pengelola lapangan perlu melakukan pemangkasan rutin rumput untuk menjaga ketebalan tetap setinggi 2,5 sentimeter.

Selain itu, kondisi rumput alami juga harus dijaga usia pakai agar tetap hijau dan nyaman digunakan pesepak bola.

Perawatan lapangan latih JIS juga mengandalkan bantuan burung kaki bayam yang dirawat untuk memakan serangga di rumput alami.

Strategi itu efektif sebagai alternatif bagi pengelola untuk menghindari penggunaan pestisida di rumput lapangan.

Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengemukakan pemeliharaan dengan burung bayam mengacu kepada bangunan ramah lingkungan (green building) yang tidak menggunakan pestisida.
 
Sejumlah Burung Kaki Bayam yang berfungsi untuk merawat rumput berada di lapangan latih usai diresmikan di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Senin (28/12/2020). JIS direncanakan mempunyai lapangan utama yang dapat menampung penonton hingga 82 ribu dengan fasilitas berstandar internasional. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww.


Dwi mengatakan ada sekitar lima sampai sepuluh ekor burung kaki bayam yang dipelihara di kawasan JIS untuk memastikan rumput-rumput di Lapangan Latih terbebas dari hama seperti ulat dan serangga.

Baca juga: Lapangan latih JIS berumput "hybrid" mampu digunakan 1.000 jam

Burung-burung itu dilepaskan di lahan seluas 11,22 kilometer persegi di pagi dan malam hari selama empat jam untuk melakukan tugasnya memburu ulat dan serangga.

"Burung- burung ini kita pelihara. Ada kandangnya, ada pawangnya yang jagain. Kita pelihara," ujar Dwi.

Burung Kaki Bayam berasal dari spesies Himantopus dan memiliki ciri khas bulu di bagian badan berwarna putih sementara untuk bagian sayap berwarna hitam.

Burung itu pun diketahui memiliki kaki yang panjang sekitar 37 sentimeter.

Rintisan
Pembangunan Lapangan Latih menandai bergulirnya pembangunan JIS hingga Desember 2020 sekitar 42,11 persen dari keseluruhan proyek pembangunan senilai Rp4,08 triliun.

Capaian itu melebihi dari target yang ditetapkan oleh Jakpro sebesar 41,7 persen.

Jakpro optimistis pencapaian kinerja hingga kuartal pertama 2021, JIS dapat mencapai persentase pengerjaan sekitar 65 persen.

Dalam kurun waktu tiga bulan mulai dari Januari hingga Maret 2021, Jakpro akan memasang atap untuk stadium.

"Atap ini harus dinaikkan dulu supaya pekerjaan di bawah bisa diselesaikan. Pengerjaan atap ini termasuk pemasangan tiang penyangga seberat 3500 ton," ujar Dwi.

Pemasangan atap berkontribusi menambah persentase rampungnya pengerjaan JIS sebesar 25 persen ditambah dengan lapangan latihan.

Nantinya JIS akan menggunakan sistem atap buka tutup yang juga dimiliki oleh stadion sepak bola bertaraf internasional lainnya.

Dwi melaporkan pencapaian pembangunan fisik hingga pekan ke-66 meliputi perakitan rangka atap serta penanaman rumput jenis hybrid di dua lapangan latihan.

Jakpro telah merampungkan pembuatan konstruksi untuk akomodasi termasuk pekerjaan struktur atas, mulai dari kolom lantai-lantai di area tribun, begitu juga dengan kolom-kolom utama, dan penyangga utama.

Baca juga: Pembangunan JIS capai 42,1 persen

JIS dibangun di atas lahan seluas 221.000 meter persegi dengan kapasitas tampung penonton mencapai 82.000 orang.

Sejatinya stadion JIS akan menjadi stadion sepak bola berstandar internasional dengan standar FIFA dan mengusung konsep smart stadium teknologi yang berada di kawasan Jakarta Utara.

Standar yang diusung berupa "smart stadium teknologi" ini memungkinkan para penonton di tribun atau di rumah dapat merasakan atmosfer stadium sepakbola berstandar dunia yang gegap gempita.

"Stadion ini akan benar-benar berstandar FIFA, plus akan menjadi 'green building' berstandar 'platinum grade'. Dari mulai ground breaking diawasi langsung oleh FIFA dan green building community," katanya.

Dwi berharap kehadiran JIS mampu memfasilitasi arena tanding maupun berlatih untuk kepentingan negara menghasilkan atlet berprestasi mancanegara.

"Sayang kalau tidak dioptimalkan (JIS) dalam menciptakan atlet Indonesia bertaraf internasional. Fasilitas internasional harusnya mampu melahirkan atlet olahraga dari fasilitas internasional ini," katanya.

Dwi menjanjikan seluruh proyek pembangunan JIS bisa rampung pada Oktober 2021.

Apresiasi
Meski baru penyelesaian lapangan latihan untuk menunjang stadion utama, Anies merasa bangga sekaligus puas atas kinerja PT Jakpro dalam pencapaian proyek di penghujung 2020.

"Alhamdullilah, kita bukan hanya bersyukur bahwa ini tuntas tapi bangga. Jakarta lewat stadion latih ini bahwa kita bisa menghadirkan kualitas global di ibu kota dan insya Allah kita bisa merawatnya dan jadi contoh rujukan bagi kita semua," kata Anies dalam sambutan secara virtual saat peresmian lapangan latihan.

Anies mengibaratkan lapangan tersebut sebagai santapan pembuka menjelang peresmian stadion utama JIS.

"Lapangan latihnya yang hari ini diresmikan merupakan appetizer, nanti main course-nya akan disiapkan saat stadion selesai. Tapi appetizer-nya sudah menggambarkan kualitas stadion nanti," ujar Anies.

Anies menyempatkan diri meninjau pembuatan lapangan latihan pada Oktober 2020 demi menyaksikan dari dekat kualitas rumput hingga perancangan pembangunan.

Anies menyampaikan harapan bahwa lapangan latih JIS itu dapat menjadi percontohan atau pun rujukan sebagai sarana pelatihan dan pengembangan sepak bola di Indonesia yang berstandar internasional.

Anies mengapresiasi kinerja PT Jakarta Propertindo yang menjadi pengelola pembangunan JIS karena sudah menghadirkan lapangan latih di tengah pengerjaan stadium berkapasitas 82.000 orang itu.

Anies juga berharap lapangan latih JIS yang ditargetkan dibuka untuk umum pada awal 2021 bisa dimanfaatkan masyarakat umum sebagai ruang interaksi.

Respons masyarakat terhadap realisasi pembangunan dua lapangan latihan di lingkungan JIS juga datang dari klub sepak bola Persija Jakarta.

Apresiasi disampaikan skuad Macan Kemayoran itu melalui laman resmi. "Terima kasih Pak Gubernur, kami bangga dan sangat mengapresiasi karena janji bapak ditepati. Semoga bapak selalu diberikan kesehatan dalam memimpin Jakarta dan sukses dalam segala hal. Salam hormat dari Persija," kata direktur Persija Ferry Paulus.

Ferry mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta yang telah menuntaskan janjinya untuk pengadaan dua lapangan latihan sepak bola pada Desember 2020.

"Saat itu beliau menekankan agar dua lapangan latihan segera dirampungkan, supaya akhir Desember ini dapat digunakan. Luar biasa keinginan Gubernur benar-benar tercapai pagi ini, Senin 28 Desember 2020, dua lapangan latihan tersebut diresmikan secara virtual oleh beliau," kata Ferry.

Menyimak istilah "menu makanan pembuka" yang disampaikan Anies Baswedan nampaknya membuka rasa penasaran masyarakat tentang bagaimana realisasi JIS sebagai janji politik Gubernur Jakarta.

JIS diharapkan mampu bersanding dengan kemegahan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, yang selama ini menjadi salah satu venue kebanggaan Indonesia.
 

Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020