Beijing (ANTARA) - Kota Shijiazhuang mulai Kamis dinyatakan ditutup total atau lockdown setelah ditemukan 50 kasus baru COVID-19 dalam sehari, sedikitnya 80 persen jadwal penerbangan dari dan ke Ibu Kota Provisi Hebei di wilayah utara China itu dibatalkan.

Lima rumah sakit di Shijiazhuang dikhususkan bagi pasien COVID-19, sedangkan tiga lainnya sebagai rumah sakit cadangan, demikian pernyataan Wakil Wali Kota Shijiazhuang Meng Xianghong dikutip sejumlah media.

Peralatan keehatan senilai 250 miliar yuan, termasuk 9,45 juta potong masker bedah dan 600 ribu masker medis N95 telah diamankan guna menghadapi lonjakan kasus positif.

Pada pukul 10.30 waktu setempat (09.30 WIB), Bandar Udara Internasional Shijiazhuang telah membatalkan 84 persen jadwal penerbangan domestik dan 81 persen penerbangan internasional.

Kepolisian setempat juga menutup stasiun kereta api, demikian pula dengan bus umum dan kereta metro di kota itu.

Para calon penumpang di jalur kereta api Beijing-Shijiazhuang juga mendapatkan pengembalian pembelian tiket akibat pembatalan perjalanan.

Sepuluh ruas jalan tol yang menghubungkan Beijing dengan Shijiazhuang juga ditutup total.

Pada Kamis, Shijiazhuang mencatat 50 kasus positif baru dan 67 kasus tanpa gejala. 

Baca juga: Beijing "lockdown" 29 kawasan permukiman
Baca juga: Satu lagi pasar ikan China tutup setelah ditemukan kasus baru corona
Baca juga: Otoritas kesehatan China gelar tes massal COVID-19 di Wuhan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021