Data gigi ini merupakan data antemortem.
Makassar (ANTARA) - Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Bidang Kedokteran Kesehatan (Bidokkes) Polda Sulawesi Selatan mengambil sampel asam deoksiribonukleat (DNA) serta darah keluarga korban SJ-182, Ricko Mahulette.

"Tim DVI datang untuk mengambil data antemortem sekaligus mengambil sampel DNA dari ibu kandung dan anak kandung korban," kata Kepala Urusan (Kaur) DVI Bidokkes Polda Sulsel Remoundus Joko Mahatmah di Makassar, Ahad.

Pengambilan sampel tersebut dilaksanakan di rumah korban, kompleks Puri Kencana Asri, Kecamatan Tamalanrea, untuk dicocokkan dengan data korban.

Sampel tersebut diambil masing-masing Magdalena (59) ibu kandung korban dan Gafi Borneo Mahulette (6) sebagai anak kandung korban.

"Sampel DNA tadi langsung dua kami ambil, berupa swab (tes usap) muka dan darah untuk data antemortem. Ini paling penting data dari korban untuk didapatkan," katanya.

Baca juga: Polda Kalbar siapkan tim psikologis bagi keluarga korban

Ia menjelaskan bahwa pengambilan sampel swab tersebut meliputi area mulut bagian dalam, pipi, dan struktur gigi untuk nantinya dicocokkan.

"Tentang data gigi, kami bersyukur gambar gigi itu menjadi ciri khas yang kami dapatkan. Data ini merupakan data antemortem," katanya.

Dari data dari keluarga korban, lanjut dia, akan menjadi data pembanding di Post Mortem bila korban nantinya ditemukan oleh tim penyelamat di Jakarta.

Mengenai dengan data tersebut setelah diperoleh, kata dia, akan diproses dan akan langsung dikirim ke Jakarta.

"Sampel DNA kami kirimkan langsung hari ini ke Labolatorium DNA Pusposkes Polri. Untuk data antemortem kami kirimkan melalui WA (WhatsApp) ataupun e-mail langsung ke DVI Jakarta," ucapnya.

Sementara itu, pengambilan sampel data antemortem ayah korban, Damianus Mahulette, yang membawa istri korban, Martasari, akan dilakukan oleh petugas tim DVI di Jakarta.

"Istri dan ayahnya sudah berangkat ke Jakarta. Jadi, sebagai pembanding nanti ayah kandungnya berada di Jakarta juga akan diambil sampelnya," kata dokter Joko.

Baca juga: TIM DVI Polda Kalbar ambil 10 sampel DNA keluarga korban Sriwijaya Air

Saat ditanyakan apakah tim DVI akan pengambilan sampel korban lain, selain Ricko Mahulette, dia mengatakan bahwa sejauh ini baru seorang korban dari Makassar.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air tipe SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada tanggal 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB, kemudian mengalami kecelakaan di Perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Penumpang pesawat tersebut tercatat 50 orang dengan perincian 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi, serta 12 kru yang terdiri atas enam kru aktif dan enam kru ekstra, atau totalnya sebanyak 62 orang di dalam pesawat.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021