Kalau hanya sebagian kecil masyarakat mengikuti vaksin, 'herd immunity' yang diharapkan tidak akan terjadi.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly berharap pers berperan dalam menyosialisasikan pentingnya vaksinasi COVID-19 serta memerangi hoaks dan disinformasi di media sosial.

Hal tersebut disampaikan Yasonna dalam sesi audiensi virtual dengan panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2021 yang dipimpin Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal S. Depari, Rabu.

"Pers harus tetap mampu memainkan peran penting dan positif dalam menyampaikan informasi ke publik. Salah satunya terkait dengan program vaksinasi COVID-19 yang secara resmi dimulai hari ini," kata Yasonna di Jakarta.

Baca juga: Ketua MPR dan Menkop UKM dukung HPN 2021 dilaksanakan secara virtual

Dalam kesempatan tersebut, Yasonna menjelaskan bahwa penerapan aturan terhadap para penolak vaksin COVID-19 di Indonesia sebatas memberikan sanksi administratif.

Guru Besar Ilmu Kriminologi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian itu menyatakan pemberian sanksi tersebut bertujuan untuk mendorong publik agar bersedia divaksin.

"Ada disinformasi yang mohon untuk diluruskan. Dalam peraturan hanya sanksi administratif. Ini sebetulnya hanya untuk mendorong supaya masyarakat mau ikut bersama-sama," katanya.

Masalahnya, lanjut dia, kalau hanya sebagian kecil masyarakat mengikuti vaksin, herd immunity yang diharapkan tidak akan terjadi.

Menurut dia, peran insan pers dalam memerangi hoaks terkait dengan program vaksin COVID-19 bisa menjadi salah satu agenda Hari Pers Nasional.

Baca juga: Menkominfo sarankan HPN 2021 full digital

Selain itu, Yasonna juga berharap insan pers turut berkontribusi memerangi kabar bohong lainnya yang bertebaran di media sosial.

"Saat ini medsos kadang-kadang sudah menggantikan media mainstream. Padahal, orang-orang di media sosial itu tidak memiliki kemampuan jurnalistik yang baik sehingga hoaks bertebaran di mana-mana," ujar Yasonna.

Ia menegaskan bahwa peran media mainstream harus lebih baik daripada media sosial, termasuk grup WhatsApp.

"Kita tidak boleh membiarkan kondisi seperti ini karena sangat berbahaya sekali," katanya menekankan.

Ia berharap peran pers sebagai pilar demokrasi keempat betul-betul hadir karena akan sangat berbahaya sekali bila media sosial sudah dikuasai oleh hoaks dan media mainstream kehilangan esensinya.

Baca juga: PWI umumkan 10 calon penerima anugerah kebudayaan PWI Pusat 2021

Dalam audiensi tersebut disampaikan bahwa acara puncak HPN 2021 akan berlangsung di Ancol pada tanggal 9 Februari mendatang dan pelaksanaannya secara virtual.

"Kendatipun nanti Hari Pers Nasional ini dilaksanakan secara virtual sepenuhnya, tidak mengurangi makna dari perayaan Hari Pers Nasional," ujar Yasonna.

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021