Ini harus diintervensi bersama untuk menjadikan sebuah lahan yang produktif
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan Agro Eduwisata Ragunan (AER) sebagai tempat untuk belajar pertanian sekaligus berwisata di Jalan Poncol Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo hadir langsung meresmikan tempat edukasi dan wisata yang menerapkan konsep pertanian permakultur pertama di Indonesia itu.

Mentan mengatakan AER merupakan kegiatan pertanian dengan mengembangkan kawasan pertanian yang berperan sebagai kawasan produksi, edukasi, inovasi teknologi, inkubasi bisnis, konservasi lingkungan dan juga kawasan wisata.

"Hari ini saya diyakini oleh Gubernur DKI Jakarta, bahwa lahan-lahan yang mereka miliki cukup bagus. Ini harus diintervensi bersama untuk menjadikan sebuah lahan yang produktif," kata Syahrul.

Pada masa pandemi ini, menurut Syahrul, perlu kreativitas dan produktif agar pangan selalu tersedia guna mencukupi kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Jakarta Selatan dirikan pusat edukasi percontohan pertanian perkotaan

Kegiatan pertanian yang produktif, lanjut dia, berkontribusi bagi perekonomian nasional, di antaranya kegiatan pertanian yang maju dan modern.

Menurut Syahrul, saat ini pertanian tidak lagi membutuhkan ketersediaan lahan yang luas, tetapi pertanian bisa dibuktikan dimana saja, bisa berskala ekonomi.

Syahrul pun mendukung Gubernur DKI Jakarta dan jajaran, serta instansi dinas terkait untuk bisa mengakses secara bersama, memanfaatkan lahan yang tersedia untuk dijadikan tempat edukasi dan wisata pertanian seperti hadirnya AER, termasuk program pertanian perkotaan.

"Saya sepakat dengan Pak Gubernur DKI bersama jajaran dan wali kota untuk menjadikan taman yang indah, sekaligus menjadi kebun bibit yang bisa mengakses dan mendukung mereka yang akan berkebun di halaman rumahnya," ujar Syahrul.

Kementerian Pertanian mendukung program pertanian perkotaan dengan menyalurkan bibit tanaman agar bisa dimanfaatkan masyarakat bercocok tanam di perkarangan rumah masing-masing.

Baca juga: Sunter Agung kembangkan pertanian perkotaan sistem rumah kaca

Hasil pertanian di perkarangan rumah masing-masing bisa menutupi kebutuhan makan sehari-hari.

"Maret kita akan akses dan info kan kepada masyarakat lebih luas lagi dan kita akan MoU dengan Gubernur DKI Jakarta," kata Syahrul.

Di sela-sela peluncuran AER dilakukan penandatanganan kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang pengembangan agro eduwisata.

12 lokasi
Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Dadang Solihin mewakili Gubernur DKI Jakarta menyebutkan, pengembangan agro eduwisata sudah menjadi komitmen Pemprov DKI dalam memberikan edukasi pertanian kepada masyarakat.

"Targetnya 12 lokasi agro eduwisata di DKI. Untuk itu sinergi ini perlu terus dilakukan ke depannya, khususnya dengan Kementan," kata Dadang.

Baca juga: Tanah kosong milik Pemkot Jakpus direncanakan jadi pertanian perkotaan

Dadang menambahkan, pengembangan agro eduwisata yang didukung dengan teknologi mumpuni dan memanfaatkan lahan kosong yang ada di Jakarta dapat berfungsi sebagai sumber penghasilan pangan.

Di dalam AER masyarakat dikenalkan dengan tanaman 'superfood' endemik lokal untuk ketahanan pangan keluarga.

AER juga mengenalkan teknologi budi daya pertanian perkotaan seperti teknologi hidroponik, 'microgreen', tanaman 'adible flower' yang terintegrasi dengan sektor perikanan yaitu kolam bioflok dan lobster air tawar.

Selain itu, AER juga terdapat peternakan sapi perah dan taman kelinci. Serta budidaya pakan alternatif, yaitu budidaya maggot.

Tempat itu juga menawarkan sarana edukasi bagi masyarakat umum, komunitas dan juga siswa sekolah, dengan harapan teknologi yang dikembangkan bisa diadopsi oleh masyarakat secara luas.

Baca juga: Petani Ibu Kota di lahan terbatas
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021