Jakarta (ANTARA) - Nick Kyrgios menyamakan Novak Djokovic dengan pebasket NBA LeBron James terkait pengaruhnya di dalam dan di luar lapangan, namun mengatakan bahwa sang petenis peringkat satu itu perlu ditegur terkait sikapnya pada pandemi COVID-19.

Petenis muda Australia itu sempat menyebut Djokovic sebagai "orang bodoh" saat ia terjangkit COVID-19 setelah mengikuti Tur Adria pada Juni, dan mengatakan petenis Serbia itu sebagai "alat" pada pekan lalu ketika ia meminta panitia penyelenggara Australian Open untuk melonggarkan pembatasan isolasi.

"Ia merupakan salah satu pemimpin di olahraga kami. Secara teknis ia adalah LeBron Jamesnya kami terkait cara dia memberi teladan kepada semua petenis," kata Kyrgios mengenai Djokovic seperti dirilis Reuters.

"Ketika ia melakukan beberapa hal yang dilakukannya selama pandemi global, itu tidak dilakukan pada saat yang tepat. Saya tahu semua orang melakukan kesalahan, terkadang kita keluar jalur, dan menurut saya kami harus saling menggandeng satu sama lain," tambahnya.

"Tidak ada orang lain yang benar-benar menggandeng dia. Semua orang sedikit keluar jalur, namun menurut saya ia perlu ditarik kembali," ujar Kyrgios.

Baca juga: Swiatek kembali fokus untuk harapan yang lebih besar di 2021
Baca juga: Badosa nilai karantinanya di Australia sebagai momen terburuk


Kyrgios bukan satu-satunya petenis yang keberatan dengan permintaan Djokovic kepada panitia penyelenggara Australian Open.

Djokovic sendiri sempat membalas kritik yang dialamatkan kepadanya, dengan menyebut bahwa niat baiknya "disalah artikan."

Para pembelanya menekankan bahwa Djokovic dan para petenis papan atas lainnya seperti Rafa Nadal dan Dominic Thiem telah menjalani karantina di lingkungan Adelaide yang lebih sehat, dan tidak terkait langsung dengan kondisi di Melbourne.

"Balkonnya Djokovic lebih besar daripada kamar saya, namun setidaknya ia mengatakan sesuatu," kata petenis Argentina Guido Pella pekan lalu.

"Saya terkejut karena Nadal dan Thiem diam saja."

Petenis peringkat dua dunia Nadal akhirnya buka suara saat diwawancarai ESPN pada Senin.

"Kami semua berusaha saling membantu. Ada orang yang perlu menyuarakan kepada publik bahwa mereka berusaha saling membantu, sebagian dari kami memilih melakukannya dian-diam tanpa mempublikasikan atau melakukan propaganda dengan hal itu," ujar pemilik 20 gelar Grand Slam Nadal.

Baca juga: Tak ada bedanya karantina di Adelaide dengan Melbourne, kata Thiem
Baca juga: Wasit asal Brazil kena serangan jantung jelang Australian Open

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2021