Solo (ANTARA) - Anggota Kepolisian Resor Kota Surakarta mengampanyekan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19 dengan mengenakan kostum tokoh pewayangan di pasar-pasar tradisional Solo.

Polisi-polisi yang mengenakan kostum tokoh pewayangan Gatotkaca, Cakil, Werkudoro, dan Hanoman pada Rabu menyampaikan informasi mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan sambil membagikan masker kepada pedagang dan pengunjung Pasar Ngudi Rejeki di Gilingan, Banjarsari, Solo.

Menurut Kepala Urusan Pembinaan Operasi Satuan Sabhara Polres Kota Surakarta Iptu Dian Rahma, sosialisasi protokol kesehatan dan pembagian masker sudah sejak dua hari lalu dilakukan di Pasar Ngudi Rejeki, Pasar Legi di Banjarsari, dan Pasar Kadipolo di Laweyan. 

Kegiatan itu, menurut dia, ditujukan untuk membantu pemerintah mengendalikan penularan virus corona di pasar-pasar di Solo, sebutan lain dari Kota Surakarta.

"Kami menampilkan polisi dengan berkostum tokoh pewayangan ini, selain menjadi daya tarik agar masyarakat lebih cepat memahami pentingnya prokes (protokol kesehatan) juga ikut nguri-nguri (melestarikan) kebudayaan daerah di Solo," katanya.

Ia menambahkan, selama kampanye protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional petugas kepolisian total membagikan 1.720 masker kepada warga.

Dwi Adi Prihutomo selaku Lurah Pasar Ngudi Rejeki mendukung kampanye protokol kesehatan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. 

"Pedagang dan pengunjung agar lebih taat dalam prokes (protokol kesehatan)," katanya. 

Ia mengatakan bahwa ada 140 kios dan 150 lapak pedagang di Pasar Ngudi Rejeki. Menurut dia, pedagang dan pengunjung pasar umumnya sudah menjalankan 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca juga:
Surakarta tutup sementara Pasar Harjodaksino
Rumah sakit lapangan untuk pasien COVID-19 didirikan di Benteng Vastenburg Solo

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021