Kebakaran ini sangat tidak terduga dan hal-hal bisa menjadi buruk dengan sangat cepat
Canberra (ANTARA) - Otoritas Australia pada Kamis mengatakan 81 rumah telah hancur dilalap api dalam kebakaran di bagian barat negara itu, sementara angin kencang menghambat upaya pemadaman.

Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari kebakaran tersebut, yang asal-usulnya masih belum diketahui.

Namun, kobaran api kali ini mengingatkan akan banyaknya kebakaran yang melanda sebagian besar pantai timur Australia pada 2020.

Kepala pemerintahan Negara Bagian Western Australia, Mark McGowan, mengatakan para petugas telah berhasil memadamkan kebakaran terbesar dari tujuh titik api yang masih menyala.

McGown, kendati demikian, memperingatkan bahwa angin kencang berpotensi meningkatkan bahaya.

"Kebakaran ini sangat tidak terduga dan hal-hal bisa menjadi buruk dengan sangat cepat," kata McGowan kepada wartawan di Perth.

"Kondisi cuaca masih bergejolak, dan angin akan bertiup kencang menurut ramalan."

Angin telah menjadi penghalang bagi beberapa pesawat pemadam kebakaran untuk terbang, kata pihak berwenang.

Cuaca, sementara itu, diperkirakan akan memburuk selama beberapa jam ke depan.

Angin dengan kecepatan lebih dari 70 km per jam diperkirakan terjadi di seluruh wilayah negara bagian yang terkena dampak, kata ahli meteorologi.

Namun, cuaca yang lebih baik diperkirakan muncul dalam beberapa hari mendatang dan hujan diperkirakan akan turun pada Sabtu (6/2) di seluruh area kebakaran.

Sumber: Reuters

Baca juga: Satu petugas hotel positif COVID, Melbourne terapkan lagi pembatasan

Baca juga: Satu kasus COVID-19 ditemukan, dua juta warga Australia diisolasi

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021