Mamuju (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) membantu bayi dan balita yang berada di pengungsian setelah gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Mamuju, ibukota Provinsi Sulbar.

"Sudah tiga pekan relawan PMI membantu korban gempa di Sulbar, dan saat ini membantu para bayi dan balita yang berada di pengungsian," kata , Yati Lamusu Nursin di Mamuju, Jumat.

Ia mengatakan PMI berupaya menyediakan kebutuhan gizi bayi dan balita di pengungsian disamping menyediakan kebutuhan makanannya untuk menjaga kesehatannya.

"PMI mendistribusikan makanan tambahan bayi dan balita yang berada di lokasi pengungsian karena sangat di butuhkan disamping PMI juga telah menyediakan sarana air bersih dengan mengerahkan truk pengangkut air bagi kebutuhan warga.

Baca juga: PMI pertemukan kembali puluhan penyintas gempa dengan keluarganya

Baca juga: PMI kembalikan semangat anak dan ibu penyintas gempa Sulbar di Mamuju


Menurut dia, PMI juga menghimbau kepada pengungsi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, karena lokasi pengungsian merupakan salah satu daerah rawan penyebaran COVID-19.

Sekretaris Jendral PMI Pusat Sudirman Said mengatakan, personel PMI masih memberikan berbagai bantuan dan layanan pengungsi bencana gempa di Mamuju.

PMI di Sulbar yang mendapatkan bantuan dari PMI Sulsel dan Sulteng, untuk memulihkan psikologis korban, layanan kesehatan dan lainnya.

"Bantuan air bersih dirasakan sangat disyukuri warga dan balita, karena selama di pengungsian warga sangat membutuhkan," katanya.

Jumlah pengungsi di Sulbar secara keseluruhan mencapai 91.003, jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Mamuju, 58.123 orang, di Kabupaten Kabupaten Majene berjumlah 25.737 orang, sementara pengungsi Kabupaten Polman sebanyak 5.343 orang.

Menurut dia, korban meninggal dunia sebanyak 105 orang, dengan rincian 95 orang di Kabupaten Mamuju, 10 orang di Kabupaten Majene.

Sementara data kerusakan rumah, terbanyak di Kabupaten Mamuju sebanyak 11.422, kerusakan tersebut terdiri dari rusak ringan sebanyak 5.527, rusak sedang sebanyak 3.844, dan rusak berat sebanyak 2.051.

Sedangkan di Kabupaten Majene, rumah rusak sebanyak 5.929, terdiri dari 1.656 rusak ringan, 1.538 rusak sedang dan 2.735 rusak berat.*

Baca juga: PMI distribusikan makanan tambahan untuk bayi di lokasi pengungsian

Baca juga: PMI dan TRC bantu korban gempa Sulbar

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021