banyak potensi kerja sama dari perdagangan dan investasi terutama dengan rencana pembentukan Indonesia-Hongaria Investment Fund untuk mendukung pembangunan infrastruktur
Jakarta (ANTARA) - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Péter Szijjártó membahas kemajuan kerja sama yang berkaitan dengan bidang lingkungan, pertahanan, dan kesehatan.

“Saya menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Hongaria atas dukungan berkelanjutan kepada Indonesia melalui kerja sama pembangunan kami,” kata Suharso di Jakarta, Selasa.

Secara resmi, hubungan Indonesia-Hongaria yang dimulai sejak 26 Juni 1955 berlanjut pada kesepakatan untuk saling mendukung pencalonan Indonesia dan Hongaria di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sejak 2016, Hongaria telah berinvestasi di Indonesia dan pada 2020 mencapai 1,5 miliar dolar AS dengan mayoritas investasi pada perdagangan, hotel, dan restoran di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.

Suharso menyatakan Hongaria dan Indonesia telah berkomitmen pada sejumlah kerja sama yang difokuskan pada bidang teknologi dan infrastruktur.

“Ada banyak potensi kerja sama dari perdagangan dan investasi terutama dengan rencana pembentukan Indonesia-Hongaria Investment Fund untuk mendukung pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Tak hanya itu, Hongaria juga telah berminat mendanai program Meningkatkan Pelayanan Iklim dan Kualitas Udara Nasional (BMKG) dan Sistem Intelijen Terintegrasi Kejaksaan Agung Indonesia serta proyek rumah sakit di bawah Kementerian Pertahanan.

Hal itu tercantum dalam Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah (DRPLN-JM)/Blue Book 2020-2024.

Suharso menjelaskan pemerintah Hongaria menawarkan fasilitas pembiayaan dengan skema pinjaman lunak yang disediakan Hungarian Exim Bank dan asuransi kredit untuk eksportir Hongaria yang dibiayai Bank Umum Hongaria.

“Kementerian PPN/Bappenas akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan kementerian terkait untuk mempertimbangkan tawaran dari Pemerintah Hongaria tersebut,” jelasnya.

Ia mengatakan pihaknya bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Luar Negeri serta Perdagangan Hongaria telah menyepakati tata cara penggunaan pinjaman G to G.

Tata cara tersebut yakni menggunakan mata uang EUR/USD dengan suku bunga 0,05 persen yang berbasis Commercial Interest Reference Rates dan memiliki masa tenggang dua tahun.

Kemudian, periode pembayaran kembali 17,5 tahun dan status ikatan minimal 50 persen konten Hongaria.

Suharso menuturkan Indonesia menerima pinjaman sebesar 36,4 juta dolar AS dari Hongaria pada 2016 yang dialokasikan untuk membiayai proyek ibu kota kecamatan Water Supply Program dan Small Water Treatment Plant untuk daerah kelangkaan air dan berakhir pada Agustus 2020.

“Kami mendapat pelajaran yang cukup baik dari proyek kerja sama terakhir kami di Water Supply yaitu pentingnya mengakomodasi konten lokal dalam proyek yang didukung pendanaan Hongaria terutama untuk proyek konstruksi,” tegasnya.

Baca juga: Menlu Retno sambut kerja sama proyek jalan tol dengan Hongaria
Baca juga: Meningkatkan hubungan Indonesia-Hongaria lewat ekonomi dan budaya
Baca juga: Menteri PPN nilai investasi dan ekspor kunci pemulihan ekonomi 2022

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021