Saat ini harga jual maggot di pasaran kurang lebih Rp33 ribu per kg
Jakarta (ANTARA) - Warga di Kelurahan Kuningan Barat, Jakarta Selatan tengah merintis budidaya maggot atau larva black soldier fly (BSF) sebagai tambahan penghasilan di tengah pandemi COVID-19.

"Budidaya Maggot ini baru kita rintis, masih mencoba mengajak warga untuk mengurangi volume sampah di Kuningan Barat," kata Lurah Kuningan Barat, Agus Muharram, saat dikonfirmasi Jumat.

Baca juga: Raup omzet Rp12 juta sebulan dari maggot, Ini cerita petani Bekasi

Agus menjelaskan, budidaya maggot merupakan inisiatif dari Kelurahan Kuningan Barat karena melihat potensi ekonomi  pada hewan pengurai sampah organik tersebut.

Menurut dia, usaha ini mengajak sebanyak mungkin warga yang terlibat, setelah dicoba di kelurahan akan disebarluaskan ke tingkat RT dan RW.

"Semakin terlibatnya peran warga dalam mengurangi sampah dan melestarikan maggot, selain itu maggot mempunyai nilai ekonomis untuk tambahan penghasilan warga," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Jaksel budidaya ulat Maggot atasi persoalan sampah

Saat ini maggot tersebut dibudidayakan di halaman Kantor Kelurahan Kuningan Barat. Bibit maggot diperoleh dari Satpel Lingkungan Hidup Kecamatan Mampang Prapatan.

Budidaya maggot, terang Agus, sangat sederhana cukup menggunakan beberapa wadah yang dikasih pakan berupa sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga dan juga pasar tradisional.

"Media budidaya tergantung banyaknya maggot yang dibudidayakan, saat ini baru tersedia empat wadah," kata Agus.

Agus mengatakan dalam kegiatan budidaya tersebut, pihaknya mendapat pendampingan dari Satpel Lingkungan Hidup Kecamatan Mampang.

Saat ini harga jual maggot di pasaran kurang lebih Rp33 ribu per kg. Selain memiliki nilai ekonomis, maggot juga sangat mudah untuk dibudidayakan.

Baca juga: Pemkot Tangerang kembangkan pengolahan sampah daur ulang maggot

"Jadi ada dua keuntungan dari kegiatan budidaya maggot, selain untuk mengurangi volume sampah organik, maggot juga mempunyai nilai ekonomi sendiri untuk membantu warga," ujarnya.

Kelebihan budidaya maggot cukup dengan menyiapkan bekas peti telur atau bekas peti buah untuk tempat budidayanya. Disamping itu, tantangan budidaya maggot harus telaten, karena jangan sampai terkena panas dan terlalu lembab membuat maggot mudah mati.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan juga telah memulai budidaya maggot sejak Juni 2020 dengan mendirikan Rumah Maggot di Kompleks Asrama Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta. di jalan Puspita Raya RT 009/RW 02, Kelurahan Pesanggrahan.

Maggot merupakan larva serangga black soldier (Hermatia illusence) yang dapat mengkonversi material organik menjadi biomassa.

Maggot dewasa memiliki kemampuan mengurai sampah organik 1-3 kali dari bobot tubuhnya selama 24 jam.

Maggot selain bermanfaat untuk mereduksi sampah organik, juga memiliki nilai ekonomis, yaitu bisa menjadi sumber pakan ternak dan juga bisa menjadi pupuk.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021