Bangkalan (ANTARA) - Petugas dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Jawa Timur, Sabtu mengubur 52 paus yang mati di Pantai Modung, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, dengan terlebih dahulu membuang kandungan gas metan di dalam perut mamalia itu.

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah II BBKSDA Jawa Timur Wiwied Widodo, langkah itu dilakukan agar tidak terjadi ledakan.

"Kami membelah dan memberikan lubang guna menghindari kemungkinan potensi terjadinya ledakan karena adanya kandungan gas metan di tubuh ikan itu," katanya.

Baca juga: Nelayan dan tim gabungan selamatkan ikan paus terdampar

Total jumlah ikan paus yang terdampar di bibir Pantai Desa Patereman, Kecamatan Modong, Kabupaten Bangkalan itu sebanyak 52 ekor, 49 ekor mati dan 3 ekor lainnya yang masih hidup, dilepas lagi.

Namun, sambung Wiwied, dari 3 ekor yang dilepas itu, 2 ekor kembali lagi ke bibir pantai, sehingga keduanya kemudian juga mati, sehingga total jumlah ikan paus yang mati sebanyak 51 ekor, dari 52 yang terdampar.

Baca juga: Terdampar di Pantai Paseban Jember-Jatim, hiu paus ditemukan mati

Penguburan bangkai paus secara massal di dua titik lokasi dengan jarak 5 meter pada areal sekitar 700 meter dari bibir pantai.

Sementara itu, saat proses pengeluaran gas metan dengan cara melubangi ke 52 badan ikan paus itu, petugas juga menemukan 2 ekor anak ikan paus pada induknya yang sudah mati.

Baca juga: 12 ekor paus terdampar di perairan NTT selama Juli

Ikan paus pilot sirip pendek yang berjumlah 52 ekor ini terdampar di pesisir Pantai Modung, Kabupaten Bangkalan, Kamis, 18 Februari 2021.

Warga nelayan setempat telah berupaya menggiring ikan-ikan itu ke tengah laut, namun gagal.

Dari total 52 ekor ikan yang kandas itu, hanya 1 ekor yang berhasil digiring dilepas ke perairan dalam, sedangkan 51 ekor lainnya mati terdampar di daratan pantai.

Baca juga: BKSDA Jember imbau warga tidak konsumsi ikan hiu yang terdampar

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021