Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan tantangan untuk membaiki sistem kesehatan nasional ke depannya akan semakin kompleks.

Menurut Yurianto, setelah dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin, tantangan sistem kesehatan nasional bukan hanya bersumber dari pandemi COVID-19, namun juga berbagai masalah-masalah kesehatan yang struktural dan mendasar.

“Kami masih memiliki banyak pekerjaan. Kami mohon doa restu dari seluruh masyarakat sekalian,” ujarnya.

Tugas sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, menurut Yurianto, adalah tugas yang berat. Dia berjanji akan bekerja lebih keras dan melanjutkan program yang baik dari kepengurusan sebelumnya di BPJS Kesehatan.

Mantan Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan COVID-19 ini juga berjanji akan terbuka menerima kritik dari masyarakat untuk memperbaiki sistem kesehatan nasional.

Yurianto dilantik Presiden Jokowi pada Senin ini, setelah terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) 37/P Tahun 2021 dan 38/P Tahun 2021 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengawas dan Keanggotaan Direksi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan Masa Jabatan Tahun 20212026.

Dokter berlatar-belakang prajurit TNI ini akan memimpin Dewan Pengawas yang beranggotakan Regina Maria Wiwieng, Indra Yana, Siruaya Utamawan, Iftida Yasar, Inda Deryanne, dan Ibnu Naser Arrohimi.

Selain Dewan Pengawas, Presiden Jokowi pada hari yang sama juga melantik jajaran Direksi BPJS Kesehatan masa jabatan 2021-2026 yang terdiri dari, Ali Ghufron Mukti sebagai direktur utama, Andi Afdal sebagai direktur, Arief Witjaksono Juwono Putro sebagai direktur, David Bangun sebagai direktur, Edwin Aristiawan sebagai direktur, Lily Kresnowati sebagai direktur, Mahlil Ruby sebagai direktur, dan Mundiharno sebagai direktur.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021