masyarakat senantiasa peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya
Tangerang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang mengerahkan 524 personel, 104 armada bentor, dan 37 armada dump truck untuk membersihkan sampah dan lumpur di pemukiman maupun jalan protokol yang terkena banjir.

Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Yudi Pradana dalam keterangannya, Rabu mengatakan pembersihan sampah dan lumpur dilakukan petugas secara langsung usai banjir surut.

"Petugas membantu warga di pemukiman dalam membersihkan sampah usai banjir agar tak terjadi penumpukan. Kita sebar ke semua wilayah yang mengalami banjir," katanya.

Baca juga: Wali Kota Arief: Banjir Periuk akibat sedimentasi Sungai Cirarab

Tak hanya bantuan berupa alat atau moda angkut sampah,  dinas terkait juga mengerahkan personel untuk menyapu dan membersihkan jalur-jalur  terdampak banjir.

“Saya rasa jumlahnya sudah cukup banyak untuk melakukan percepatan pembersihan area-area protokol yang menjadi jalur mobilitas seluruh masyarakat,” katanya.

Baca juga: Pemkot Tangerang tambal tanggul bocor antisipasi hujan lebat besok

Yudi berpesan agar masyarakat senantiasa peduli terhadap kebersihan lingkungan dengan membiasakan membuang sampah pada tempatnya.

Adapun sampah yang telah diangkut sejak hari pertama musibah banjir, sebanyak 52 ton dan telah disediakan jalur khusus untuk pembuangan sampah pasca banjir.

Perlu diketahui banjir yang terjadi pada hari Sabtu (20/2) terjadi di sembilan kecamatan. Lalu pada hari Minggu mulai berangsur surut dan sisa di lima kecamatan. Di hari Senin banjir sudah surut dan warga melakukan pembersihan hingga kini yang dibantu petugas.

Baca juga: PMI Kota Tangerang buka dapur umum siapkan makan siap saji

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pertamanan bersama PDAM Tirta Benteng dan PMI menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak banjir.

Terkait penyebab banjir, Wali Kota Tangerang Arief menuturkan sudah melakukan evaluasi awal dan yang terjadi di wilayah Periuk akibat adanya sedimentasi cukup tinggi di Sungai Cirarab sehingga tak mampu menampung air ketika intensitas hujan tinggi. Kemudian untuk menangani tanggul yang jebol dilakukan pemasangan kisdam agar genangan yang tersisa bisa di pompa oleh mesin.

Wali Kota juga berharap agar Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane dan Pemprov Banten dapat segera melakukan normalisasi Sungai Cirarab serta Situ Cipondoh agar daya tampungnya dapat lebih baik.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021