Depok (ANTARA) - Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) menggelar operasi celah bibir perdana dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.

Dosen Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial UI, Dr. drg. Dwi Ariawan, MARS, Sp. BM (K) dalam keterangannya, Kamis mengatakan pelaksanaan operasi bibir sumbing ini berjalan baik dan lancar.

"Besar harapan kami bahwa operasi bibir sumbing perdana ini dapat menjadi awal dari operasi selanjutnya di rumah sakit ini," ujar Dwi.

Baca juga: Operasi bibir sumbing gratis UB di Serang diapresiasi

Baca juga: TNI AD gratiskan operasi bibir sumbing bagi 1.000 pasien


Operasi bibir sumbing kali ini dilaksanakan oleh tim operasi dengan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) drg. Yudy Ardilla Utomo, Sp. BM sebagai operator dan asisten operasi drg. M. Ramaditto Reksoprodjo, Sp. BM, dibantu drg. Winantu, drg. Arian, drg. Maudi, dan drg. Gilang sebagai residen bedah mulut dan maksilofasial FKG UI dalam persiapan terselenggaranya operasi perdana tersebut.

Ketua Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) Dr. drg. Lilies Dwi Sulistyani Sp. BM (K) dan Ketua Program Studi (Prodi) yang juga Kepala Unit Bedah Mulut dan Maksilofasial Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSKGM) FKG UI, Dr. drg. Vera Julia, Sp. BM(K) melaksanakan operasi perdana celah bibir dan lelangit di Instalasi Bedah Sentral RSKGM FKG UI pasca renovasi.

Operasi perdana ini mendapat dukungan penuh dari pimpinan beserta jajarannya, yaitu Dekan FKG Prof. Dr. M. F. Lindawati S. Kusdhany, drg., Sp. Pros(K) dan Direktur RSKGM Dr. drg. Maria Purbiati, Sp. Ort(K) serta manajemen RSKGM.

Operasi celah bibir dan lelangit ini merupakan salah satu program dari rumah sakit tersebut untuk membantu anak-anak di Indonesia terbebas dari celah bibir dan lelangit.

"Tentunya, kegiatan ini membutuhkan banyak donatur, untuk dapat menolong penderita dan masyarakat yang tidak mampu. Terima kasih kami ucapkan kepada para tenaga kesehatan yang telah membantu kelancaran kegiatan ini, sehingga dapat berjalan dengan baik," kata Vera.

Baca juga: 27 warga Maluku Utara jalani operasi bibir sumbing gratis

Baca juga: Polda DIY selenggarakan bakti sosial operasi bibir sumbing


Bibir sumbing bukan sekadar persoalan estetika. Kondisi ini merupakan masalah kesehatan di Indonesia yang perlu diperhatikan. Bibir sumbing dapat terjadi pada salah satu sisi atau kedua sisi, juga bisa disertai dengan sumbing lelangit (palatum).

Sumbing bibir dan lelangit ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, antara lain gangguan bicara, gangguan asupan gizi, gangguan pertumbuhan gigi dan tulang wajah, bahkan gangguan psikososial.
 

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021