Karena alasan utama kendaraan tanpa awak adalah untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi karena human error, kita akan lihat apakah teknologi ini akan meminimalkan kecelakaan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro memproyeksi transportasi masa depan akan cashless (nontunai) dan humanless (tanpa awak).

"Menurut saya inti sistem transportasi masa depan itu cashless dan humanless," kata Menristek dalam webinar bertajuk "Membangun Ekosistem Digital dalam Industri Transportasi", Kamis.

Baca juga: Menerawang masa depan transportasi publik Ibu Kota

Menristek Bambang menjelaskan pembayaran nontunai di sistem transportasi saat ini telah menjadi gaya hidup tersendiri. Sistem pembayaran nontunai dinilai memberi kenyamanan dalam sistem transportasi.

"Pelan tapi pasti, banyak orang Indonesia akan terbiasa dengan cashless ini," kata Menristek.

Baca juga: Toshiba dan JUNPUZI kembangkan sistem transportasi pintar masa depan

Sementara itu kendaraan tanpa awak dinilai akan dapat mendominasi lalu lintas di masa depan jika benar-benar berhasil menurunkan tingkat kecelakaan di jalan karena kelalaian manusia.

Menurut Menristek Bambang Brodjonegoro, kendaraan tanpa awak akan mencapai 60 persen dari total penumpang pada 2040 mendatang.

"Karena alasan utama kendaraan tanpa awak adalah untuk mengurangi kecelakaan yang terjadi karena human error, kita akan lihat apakah teknologi ini akan meminimalkan kecelakaan. Kalau bisa, saya rasa kendaraan tanpa awak akan cukup dominan," kata Menristek.

Baca juga: Apple akan buat mobil swakemudi pada 2024



 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021