Jakarta (ANTARA) - Dalam rapat virtual Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) hari Jumat, Ketua Umum Luhut Binsar Pandjaitan menginstruksikan anggotanya agar fokus melakukan persiapan untuk mengikuti Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Paris 2024.

"Pembibitan dan program persiapan untuk Olimpiade 2024 harus kita mulai sejak sekarang. Kita harus melihat potensi bibit-bibit atlet dari seluruh penjuru Indonesia, sehingga semuanya terprogram dengan baik," ujar Luhut melalui keterangan tertulisnya, Sabtu.

Untuk persiapan Olimpiade 2021 di bulan Juli, PB PASI memastikan akan mengirim sejumlah atlet dan pelatih untuk menjalani "training camp" di China selama tiga bulan. Program latihan ini sebagai bentuk strategi PB PASI untuk mewujudkan target di Olimpiade dan juga SEA Games.

Baca juga: Luhut resmikan kepengurusan PB PASI periode 2021-2025

PB PASI sengaja memilih China karena saat ini level prestasi atlet mereka masih berada di atas Indonesia. Program ini diyakini mampu memberikan pengalaman dan latihan yang efektif agar terbiasa menghadapi lawan kelas dunia.

Sehubungan dengan cedera yang dialami Zohri sebelumnya, Luhut sudah membahasnya dengan Sekretaris umum Tigor M Tanjung. Program pemulihan pasca operasi juga berjalan dengan sangat baik.

"Tim dokter dan pelatih menilai pemulihan Zohri bisa berlangsung lebih cepat dari yang diperkirakan," Luhut mengungkapkan.

Baca juga: Persiapan Olimpiade Tokyo jadi agenda kerja perdana Luhut di PASI

Pada rapat ini dibahas pula kendala pelatnas atletik yang kerap tidak bisa memanfaatkan fasilitas di Stadion Madya Senayan karena harus berbagi dengan agenda pelatnas sepak bola.

Akibatnya, atlet pelatnas atletik terpaksa mengubah jadwal latihan dan programnya untuk menyesuaikan dengan jadwal pemakaian Stadion Madya yang digunakan oleh timnas sepak bola.

Keterbatasan fasilitas pendukung di Stadion Madya seperti sempitnya ruang fitness juga menjadi sorotan karena dianggap bisa mengganggu latihan para atlet jelang Olimpiade 2021.

Baca juga: PASI pandang Menko Luhut punya pengalaman dan daya diplomasi ulung

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021