Dengan jaminan ketersediaan izin impor tersebut, saya meminta pasar tidak menaikkan harga daging. Harga penjualan harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan pelaku pasar untuk tidak menaikkan harga daging menjelang Bulan Suci Ramadhan karena pemerintah telah membuka kran impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada bulan puasa dan lebaran.

"Dengan jaminan ketersediaan izin impor tersebut, saya meminta pasar tidak menaikkan harga daging. Harga penjualan harus sesuai dengan peraturan yang ditetapkan," kata La Nyalla dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.

Pemerintah telah mengeluarkan izin impor daging sapi dan kerbau sebanyak 100.000 ton untuk memenuhi perkiraan kebutuhan daging selama puasa dan lebaran tahun ini. Volume impor daging kerbau lebih banyak yakni 80.000 ton, sisanya sebanyak 20.000 ton merupakan kuota daging sapi dari Brasil.

Baca juga: Kementan penuhi kebutuhan daging sapi untuk Idul Fitri dengan impor

Dengan jaminan tersebut, La Nyalla yang merupakan mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu meminta pasokan daging saat Ramadhan tak lagi kekurangan.

Di sisi lain, mantan Ketua Umum PSSI itu juga meminta masyarakat untuk tidak berlaku terlalu konsumtif, terlebih saat ini ekonomi Indonesia sedang dalam masa pemulihan di tengah pandemi COVID-19.

"Perekonomian kita belum stabil sebagai imbas COVID-19. Jadi saya imbau masyarakat untuk tidak berlaku konsumeristik karena kita masih dalam masa prihatin," tutur La Nyalla.

Baca juga: Peneliti: Kemitraan RI-Australia solusi mahalnya harga daging sapi

Senator Dapil Jawa Timur itu mengingatkan masyarakat untuk membelanjakan uang mereka sesuai kebutuhan yang diperlukan alias tidak berlebihan. "Menghadapi bulan Ramadhan ini saya mengingatkan masyarakat untuk membelanjakan uangnya pada hal-hal yang lebih dipentingkan, karena kita masih dalam suasana keprihatinan," ucap La Nyalla.

Ia meminta pemerintah untuk mengendalikan dan mengawasi pasar menjelang Ramadhan mengingat harga-harga biasanya tak terkendali pada perayaan hari suci umat Muslim tersebut.

"Harga-harga itu biasanya tak terkendali. Ini sudah menjadi tugas pemerintah untuk mengantisipasi kenaikan harga-harga jelang Ramadhan, khususnya daging sapi dengan keluarnya izin impor ini. Jangan sampai impor dilakukan, tetapi harga di pasaran tetap tak terkendali. Begitu juga dengan harga-harga kebutuhan pokok lainnya, harus terkendali dan terjangkau oleh masyarakat," tegad dia La Nyalla.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021