Jakarta (ANTARA) - Entitas PBB untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, UN Women, memberikan apresiasi atas berbagai inisiatif yang dilakukan Gojek untuk melindungi kaum perempuan.

Head of Program UN Women Dwi Yuliati-Faiz mengapresiasi komitmen Gojek untuk kesetaraan gender dan perlindungan perempuan, seperti dengan menandatangani Women’s Empowerment Principles (WEPs) dan penanganan terkait laporan kekerasan seksual.

“Kami juga mengapresiasi antusiasme dan pengetahuan yang dimiliki Tim Unit Darurat Gojek terkait penanganan laporan kekerasan seksual,” kata Dwi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Dwi berharap akan ada banyak perusahaan transportasi lain yang mengikuti langkah Gojek tersebut. Selain itu, UN Women juga ingin Tim Darurat Gojek menjadi pionir dalam menerapkan kemampuan barunya.

Baca juga: Menkes apresiasi Halodoc dan Gojek bantu edukasi vaksinasi COVID-19

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan International (Women Day) yang jatuh pada hari ini (8/3), Gojek melakukan serangkaian kegiatan untuk memberikan perlindungan kepada perempuan. Salah satunya dengan menerapkan standar keamanan tertinggi di industri melalui inisiatif Perempuan #AmanBersamaGojek.

Insiatif Perempuan #AmanBersamaGojek itu dilakukan di antaranya dengan memperkuat standar dan kemampuan Tim Unit Darurat dalam menangani laporan terkait kekerasan seksual, lewat pelatihan yang dijalankan secara berkala (refresher training).

Tahun ini Gojek melibatkan UN Women untuk memberikan "refresher training" dalam hal penanganan pelaporan kepada Tim Unit Darurat Gojek.

Tim Unit Darurat tersebut bertugas menerima laporan dan menerapkan prinsip fundamental dalam menangani pelapor.

Prinsip tersebut meliputi menciptakan rasa aman melalui empati, penerimaan,dan kepedulian, tidak menyalahkan korban, tidak menghakimi, membangun hubungan yang setara, menghargai latar belakang yang berbeda, dan memberdayakan korban melalui pemberian informasi yang berguna.

Baca juga: Gojek tingkatkan fasilitas keamanan untuk perempuan

Melalui prinsip ini, Tim Unit Darurat diharapkan akan lebih mumpuni dalam menangani laporan dengan mengadopsi perspektif korban.

Dwi menambahkan, pelatihan UN Women untuk Tim Unit Darurat Gojek menekankan pentingnya aspek pembentukan budaya serta pengetahuan dari pihak-pihak yang secara langsung berperan membantu korban kekerasan seksual.

“Hal mendasar tersebut akan sangat menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam proses penanganan, sehingga Tim Unit Darurat Gojek dapat menjadi bagian dari solusi yang mampu membantu korban,” kata dia.

Senior Manager Public Affairs Gojek Josefhine Chitra menjelaskan bahwa keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama di dalam ekosistem Gojek, termasuk pengguna dan driver perempuan.

Dia mengatakan sejak awal beroperasi Gojek telah mempelopori inisiatif untuk meningkatkan standar keamanan layanan transportasi, termasuk dengan meluncurkan inisiatif #AmanBersamaGojek pada 2020.

Selain pelatihan untuk Tim Unit Darurat, insiatif perempuan #AmanBersamaGojek tahun ini juga menambah Zona Aman di berbagai lokasi strategis di Bogor, Bandung dan Surabaya mulai pertengahan Maret 2021.

Baca juga: Dokter Reisa sosialisasikan manfaat vaksin kepada driver ojol

Hal tersebut merupakan langkah lanjutan di mana sejak tahun 2019 fasilitas itu sudah tersedia di Stasiun Sudirman, Stasiun MRT Lebak Bulus, dan Stasiun Bekasi.

Zona #AmanBersamaGojek merupakan ruang ramah perempuan yang memanfaatkan ratusan shelter atau titik jemput Gojek yang ada di berbagai lokasi di Indonesia.

Keunggulan dari Zona Aman adalah lokasinya yang strategis, dekat keramaian, dan berada di hub transportasi publik. Gojek juga menyediakan fasilitas penerangan yang memadai, kursi tunggu, dan materi edukasi publik yang mensosialisasikan ruang publik aman bagi perempuan.

Selama pandemi COVID-19, selain menjadi ruang ramah perempuan, Zona Aman juga tetap dioperasikan dengan protokol kesehatan yang ketat, mencakup pemberlakuan jaga jarak saat menunggu, pengecekan suhu tubuh bagi calon penumpang dan mitra, disinfeksi pada helm dan handle pintu mobil, serta penyediaan cairan pembersih tangan dan hair net (penutup kepala) gratis bagi setiap penumpang.

“Pengembangan Zona Aman mengacu pada kajian 'After Dark: Encouraging Safe Transit for Women Travelling at Night' dari UN Women dan Pulse Lab Jakarta yang dibuat untuk memahami keamanan dan mobilitas perempuan di wilayah perkotaan, khususnya di malam hari,” jelas Josphine.

Baca juga: Pemerintah apresiasi Gojek luncurkan UMKM "cashless society"

Baca juga: Produk pangan Bulog bisa dibeli di GoMart

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021