pemanfaatan pelabuhan selain Pelabuhan Boom Baru mencapai 16,32 persen per Februari 2021, sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya 14,93 persen dari total ekspor.
Palembang (ANTARA) - Ekspor komoditas Sumatera Selatan yang menggunakan pelabuhan selain Pelabuhan Boom Baru Palembang menunjukkan tren peningkatan pada 2021 dibandingkan tahun lalu.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan, pemanfaatan pelabuhan selain Pelabuhan Boom Baru mencapai 16,32 persen per Februari 2021, sementara pada periode yang sama tahun lalu hanya 14,93 persen dari total ekspor.

“Tren terus meningkat, diharapkan Sumsel segera merealisasikan rencana pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat,” kata Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Rabu.

Baca juga: Ekspor kelapa Sumatera Selatan ke China melonjak hampir 70 persen

Ia mengatakan sebagian komoditas asal Sumsel diekspor melalui pintu perdagangan Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Jambi, Pelabuhan Panjang (Lampung), dan Bandara Soekarno Hatta.

Meski saat ini pemanfaatan Pelabuhan Boom Baru dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II masih mendominasi yakni 79,56 persen (Februari 2021) dan 76,94 persen (Februari 2020), tapi jika Pelabuhan Tanjung Carat di Kabupaten Banyuasin tak kunjung terealisasi maka akan menggerus nilai tambah melalui PRDB.

Sumsel juga tidak akan maksimal dalam perdagangan luar negeri karena memiliki daya saing yang rendah dibandingkan daerah lain, mengingat tidak memiliki pelabuhan laut.

Baca juga: Menhub pastikan kelayakan pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat

Namun, jika pelabuhan samudera itu sudah tersedia maka ekspor dapat langsung dilakukan ke negara tujuan tanpa melalui pelabuhan di daerah lain.

Terkait ini, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan Pemorov berupaya mempercepat realisasi Pelabuhan Tanjung Carat dengan target dapat ‘ground breaking’ pada akhir 2021.

“Lahan seluas 461 hektare sudah disiapkan dan statusnya juga sudah clear and clean,” kata Herman Deru.

Sejauh ini dukungan mendirikan Pelabuhan Tanjung Carat ini sudah diberikan pemerintah pusat dengan siap mengucurkan dana sekitar Rp300 miliar.

Pemerintah menargetkan pelabuhan tersebut dapat beroperasi penuh pada 2023.

Hadirnya pelabuhan samudra ini dipandang sebagai kebutuhan mendesak lantaran alur Sungai Musi semakin lama semakin mendangkal, sementara perekonomian Sumsel bertumpu pada ekspor batu bara, karet, dan minyak sawit.











sehingga ekspor lebih bagus dan juga menambhkan nilai tambah melalui pdrb

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021