Batam (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyatakan pembangunan jembatan Batam-Bintan harus menunggu hasil studi kelayakan.

"Biar 'study' jalan," kata Menteri usai meninjau lokasi landasan jembatan Batam-Bintan di Kota Batam Kepulauan Riau, Kamis.

Kajian teknis pembangunan jembatan dan sudah dilakukan. Dan  masih perlu pendalaman soal keekonomisan pembangunan jembatan.

"Kita musti hitung, kita tidak ingin seperti Barelang. Penggunaan tidak efisien," kata dia.

Menteri tidak ingin investasi besar dalam pembangunan jembatan tidak diimbangi penggunaan bernilai ekonomi tinggi.

Dalam laporan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, kata dia, diperkirakan 7.000 mobil akan lalu lalang di atas jembatan yang menghubungkan dua pulau itu dalam satu hari.

Namun, ia mengingatkan dalam rencana pembangunan pemerintah harus berlandaskan dengan hasil kajian.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke daerah yang rencananya dijadikan landasan jembatan di Batam, Menetri Luhut bersama Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD dan Menteri Perdagangan M Lutfi bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Wali Kota Batam Muhammad Rudi sempat mengikuti doa bersama dan tepuk tepung tawar yang digelar Lembaga Adat Melayu setempat.

Upacara tepuk tepung tawar itu untuk mendoakan keselamatan pembangunan jembatan.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021