Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyampaikan bahwa salah satu tujuan program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan adalah menyiapkan SDM unggul mengantisipasi bonus demografi Indonesia.

"Bagaimana bonus demografi itu benar-benar menjadi bonus, bukan bencana. Berarti kata kuncinya adalah penyiapan SDM," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam bincang-bincang mengenai SMK Pusat Keunggulan secara daring di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Kemendikbud: SDM masih jadi masalah pendidikan vokasi

Baca juga: Perguruan tinggi lakukan pendampingan SMK Pusat Keunggulan


Dalam piramida dunia kerja, katanya, dalam struktur bawah membutuhkan lulusan SMK dalam jumlah besar.

"Oleh karena itu, mulai dari Presiden, Bappenas, dan semuanya berharap pendidikan SMK ini menghasilkan lulusan yang memang menciptakan SDM yang siap kerja, kompeten, dan sesuai kebutuhan dunia industri," paparnya.

Ia menyampaikan pada tahun ini sebanyak 900 dari sekitar 14.000 SMK di Indonesia berpartisipasi dalam program SMK Pusat Keunggulan. "Kita terpaksa tidak memilih semuanya karena keterbatasan anggaran, kita pilih 900 SMK tahun ini," ucapnya.

Wikan mengatakan upaya mewujudkan keselarasan antara SMK dan dunia kerja dapat ditempuh melalui pemenuhan delapan aspek link and match, di antaranya kurikulum yang disusun bersama dengan industri, pembelajaran berbasis proyek riil dari dunia kerja.

Selain itu, jumlah dan peran guru atau instruktur dari industri dan ahli dari dunia kerja, praktik kerja lapangan atau industri, sertifikasi kompetensi, hingga komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.

Baca juga: Nadiem sebutkan ada 6 dukungan dalam program SMK Pusat Keunggulan

Baca juga: Ditjen Vokasi akan tunjuk 900 SMK Pusat Keunggulan pada 2021


Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Miftahudin menilai program SMK Pusat Keunggulan dapat mempercepat pengembangan SDM di Indonesia.

"Mudah-mudahan bonus demografi ini betul-betul menjadi bonus yang bisa mewujudkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021