Kupang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Irjen Pol Lotharia Latif mengajak seluruh masyarakat di provinsi berbasis kepulauan itu tidak terprovokasi dengan terjadinya aksi bom bunuh diri di halaman Gereja Katedral Makassar, Minggu pagi.

"Mari kita jaga kerukunan bersama, jangan terprovokasi oleh info-info yang tidak benar atau hoaks yang dapat menimbulkan pemahaman yang berbeda," katanya kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Minggu.

Baca juga: Korban bom Katedral Makassar bertambah menjadi 14 orang

Baca juga: Menko Polhukam pastikan Pemerintah buru jaringan teror bom di Makassar


Hal ini disampaikan berkaitan dengan bom bunuh diri yang terjadi di halaman Gereja Katedral Makassar yang berdasarkan hasil laporan sementara satu orang meninggal dunia dan 14 korban luka-luka.

Polda NTT sendiri ujar Lotharia Latif sejak awal sudah melaksanakan pengamanan jelang perayaan Paskah dan untuk Tri Hari Suci. Pelaksanaan kegiatan itu dilakukan dengan cara rutin berpatroli di seluruh wilayah NTT, khususnya di Kota Kupang.

"Polda NTT sedang melaksanakan giat pengamanan Paskah di NTT dan sejak awal terus lakukan patroli dan pengamanan bersama TNI aparat Pemda serta para pengurus Gereja untuk selalu melaksanakan protokol pengamanan dan protokol kesehatan," ujar dia.

Ia menambahkan, hingga saat ini NTT masih dalam keadaan kondusif, hal ini berkat kerja sama yang baik antara petugas keamanan dan juga masyarakat.

"Insya Allah, semoga tetap kondusif dan peran serta masyarakat sangat penting dan utama untuk menjaga toleransi dan kerukunan masyarakat di NTT," tambah dia.

Komandan berbintang dua itu juga mengimbau kepada masyarakat jika melihat ada hal-hal yang mencurigakan segera melaporkan ke pihak keamanan.

Saat ini tim Densus 88 sedang melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti lainnya untuk keperluan penyelidikan. Selain itu, peristiwa ini tentu menjadi atensi Mabes Polri. 

Baca juga: Polri sebut korban luka ledakan Makassar ada 14 orang

Baca juga: Polri sebut pelaku ledakan bom bunuh diri Makassar berjumlah dua orang

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021