pengamanan dengan patroli wilayah juga akan dilakukan di sentra-sentra ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Pusat akan menerapkan 'screening' atau penyaringan pada area pintu masuk sejumlah gereja yang akan melaksanakan ibadah Jumat Agung hingga Minggu Paskah yang jatuh pada 2-4 April mendatang.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Polisi Hengki Haryadi menjelaskan usai meledaknya bom bunuh diri di areal Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3), pihaknya terus mempelajari modus-modus yang dilakukan pelaku terorisme.

Baca juga: Kapolri harapkan masyarakat tetap tenang teror bom Katedral

"Khususnya di gereja, kita akan melakukan 'entry screening' yang ketat,  di pintu masuk bagi jamaah. Tentunya tidak boleh ada motor lewat sana," kata Kombes Pol. Hengki Haryadi usai melakukan Apel Siaga Pengamanan Jakarta Pusat di Lapangan Monas, Senin.

Hengki menjelaskan bahwa pengamanan 'body system' juga akan diterapkan, serta penempatan pos sementara pada gereja-gereja yang akan melaksanakan ibadah misa secara offline.

Untuk menjaga situasi tetap kondusif, Polri dan TNI juga akan melibatkan tokoh agama, pengamanan swakarsa, termasuk masyarakat untuk berdialog bersama menjaga ketertiban tempat ibadah, khususnya gereja.

Baca juga: Round Up - Ramai-ramai kutuk aksi bom bunuh diri di Makassar

Dalam peningkatan pengamanan, Hengki mengaku tidak melakukan penambahan personel  di Jakarta Pusat, namun akan ada bantuan dari personel Polda Metro Jaya apabila diperlukan.

Menurut Hengki, TNI-Polri pada intinya melakukan pengamanan di semua tempat ibadah, namun akan dikhususkan di gereja, mengingat ancaman kejahatan belakangan ini mengarah pada gereja.

"Kita pelajari setiap minggu, ada analisa dan evaluasi termasuk hari ini dipimpin oleh Kapolda, kira-kira 'strong point' mana yang kita tingkatkan, langkah-langkah apa berdasarkan informasi inteligen dan masyarakat," kata Hengki.

Baca juga: Anggota Dewan dukung Polri berantas kelompok terorisme

Senada dengan itu, Komandan Kodim (Dandim) 0501/JP BS Kolonel Inf Luqman Arief mengatakan bahwa antisipasi dilakukan karena tidak menutup kemungkinan ancaman terorisme terjadi di wilayah Jakarta Pusat

Selain gereja, pengamanan dengan patroli wilayah juga akan dilakukan di sentra-sentra ekonomi.

"Di Jakarta Pusat titik tanggung jawab beratnya ada di gereja. Seluruh tempat ibadah juga akan kita patroli, termasuk sentra ekonomi yang kadang-kadang kita lupa amankan tetap kita amankan," kata dia.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021