Mataram (ANTARA) - Sebanyak 1.400 tokoh agama dan tokoh masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjalani vaksinasi COVID-19 tahap pertama di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center.

"Ini adalah yang pertama vaksinasi dilakukan di masjid. Saya berharap semua tempat ibadah nantinya juga bisa menggelar vaksinasi. Saya mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ikut dalam vaksinasi hari ini. Kita berharap segera keluar dari pandemi dan mulai membangun ekonomi," kata Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah di Islamic Center NTB di Mataram, Senin.

Wagub mengingatkan usai divaksin, penerima tetap harus menjalankan 5M sebagai upaya preventif karena belum semua warga mendapatkan vaksin.

Baca juga: 1.760 imam masjid dan mubalig di Batam jalani vaksinasi COVID-19

Baca juga: 484 tokoh agama Jakarta Utara sudah jalani vaksin Covid-19


Penyuntikan dosis pertama ini dilakukan selama dua hari kepada 1.400 tokoh agama dan tokoh masyarakat yang dimulai Senin (29/3) sampai Selasa (30/3).

Kegiatan ini bekerja sama dengan tiga rumah sakit, yakni RSUP, Rumah Sakit Mata dan Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB sebagai fasilitas kesehatan sekunder. Stakeholders lain juga dilibatkan seperti Baznas, Islamic Center dan Perhimpunan Indonesia Tionghoa.

Hari pertama ditargetkan sebanyak 700 dosis vaksin yang diberikan kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat, untuk mereka yang berusia 60 tahun ke bawah, sedangkan vaksinasi bagi lansia direkomendasikan di rumah sakit.

Sementara itu, untuk vaksinasi kedua setelah 14 hari, mereka yang hari ini divaksin di Islamic Center akan mendapatkan vaksin kedua di fasilitas kesehatan setempat bekerja sama dengan kabupaten dan kota.

Wagub mengatakan vaksinasi sangat penting karena terbukti efektif. Berbagai pengalaman saat terpapar COVID-19 beberapa waktu lalu, Wagub mengatakan kemungkinan terkena virus COVID-19 tetap ada, hanya akan berdampak seperti penyakit biasa seperti flu.

"Jadi COVID-19 itu tidak lagi akan semenakutkan seperti waktu awal pandemi," tambah Ummi Rohmi.

Direktur RSUP NTB dr Lalu Herman Mahaputra mengatakan program vaksinasi ini adalah upaya percepatan target vaksinasi NTB. Karena masih banyak masyarakat yang belum menerima vaksin, sehingga sinergi dengan kabupaten dan kota dibutuhkan untuk mencapai imunitas kelompok seperti yang diharapkan.

"Kita memang harus bersinergi terutama dengan faskes sekunder untuk mencapai target vaksinasi lebih cepat," ujar dokter Jack sapaan akrabnya.

Baca juga: Pemkot Jakarta Utara mulai tahapan vaksinasi bagi tokoh agama

Baca juga: PGI apresiasi vaksinasi COVID-19 untuk tokoh lintas agama


Untuk mencapai target vaksinasi bagi 3 juta masyarakat NTB, Pemerintah Provinsi telah berupaya maksimal. Sebelumnya tanggal 8-10 Maret, vaksinasi massal digelar di Kantor Gubernur, Polda, NTB, Korem 162 WB dan RSUP.

Beberapa target sasaran prioritas, seperti tenaga kesehatan, ASN, TNI/ Polri dan pelaku pariwisata juga telah melampaui target vaksinasi ditambah dengan masyarakat umum yang digelar di beberapa titik keramaian, seperti Mal Epicentrum. 

Sedangkan vaksinasi untuk lansia telah tercapai 5.663 orang dari target 13.336 orang (40,9 persen) berdasarkan data Dinas Kesehatan NTB.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021