Seperti halnya Gelora Bung Karno, Kompleks Halim menjadi paru-paru Jakarta
Jakarta (ANTARA) -
Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur menjadi salah satu paru-paru Kota Jakarta.
 
"Seperti halnya Gelora Bung Karno, Kompleks Halim menjadi paru-paru Jakarta," kata Hasto, usai bersepeda santai bersama koleganya para mahasiswa S3 Universitas Pertahanan, di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.
 
Kawasan militer Lanud Halim yang begitu rindang, hijau, dan penuh pepohonan, kata dia, tampak dirawat dengan baik dan ke depan fungsinya dapat ditingkatkan menjadi ruang hijau.
 
"Dalam suasana mendung kami bisa menghirup oksigen kehidupan dari tempat ini. Sungguh luar biasa. Sebenarnya mau lebih lama tapi masih turun gerimis," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya.
 
Menurut Hasto, dari momen dan rute yang ditempuh, para mahasiswa S3 menyaksikan sendiri bagaimana Kompleks Lanud Halim bisa dirawat dan dikembangkan lebih baik lagi menjadi hutan kota.
 
Hasto pun menambahkan kawasan Halim strategis, karena di sana menjadi Pusat Komando Pertahanan Udara Nasional Indonesia.
 
"Menjaga udara dan mengawal wilayah kedaulatan kita sangat penting," ujar Hasto pula.
 
Acara sepeda itu terasa istimewa karena keikutsertaan Menseskab Pramono Anung Wibowo, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Rektor Unhan Laksamana Madya TNI A Octavian, dan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional Marsda TNI Novyan Samyoga.
 
Meskipun gerimis, rombongan antusias.

Mereka mempersiapkan sepeda dan perangkat pendukung seperti helm dan sarung tangan, sebelum berangkat dari depan Makohanudnas, Halim. Hampir sekitar 26 km yang ditempuh para pesepeda dalam waktu sekitar 1 jam 15 menit.
 
Saat momen silaturahmi usai bersepeda, Hasto memuji Pramono Anung yang sanggup mengayuh sepeda mencapai 40 km per jam, dan Yasonna bisa di kisaran 30 km per jam.
Baca juga: Pembangunan infrastruktur pengaruhi jumlah penumpang di Bandara Halim PK
Baca juga: Bandara Halim mampu tanggulangi keadaan darurat

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021