Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III Andi Rio Idris Padjalangi mengucapkan duka yang mendalam terhadap penembakan dua orang guru yang berakhir tewas oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Andi Rio Idris Padjalangi di Jakarta, Sabtu, mengatakan selain peristiwa penembakan KKB juga melakukan pembakaran terhadap sejumlah sekolah di wilayah Distrik Boega, Kabupaten Puncak, Papua.

"Saya turut berduka cita, Kepolisian harus segera mengejar pelaku dan menangkap kelompok tersebut. Jangan sampai ada korban jiwa dari masyarakat sipil yang terus berjatuhan di tanah Papua yang kita cintai," ujarnya.

Lebih lanjut, Andi Rio mengharapkan Polri dapat menambah jumlah personel ke tanah Papua agar bisa lebih maksimal dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.

Hal itu menurut dia mengingat situasi dan kondisi masih terjadinya teror yang dilakukan pihak KKB di Papua.

Baca juga: Jenazah 2 guru korban penembakan KKB dievakuasi ke Timika

Baca juga: Kapolda Papua: Guru korban penembakan KKB di Beoga bertambah


"Polri harus memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam menjalankan aktivitas keseharian-nya, jangan sampai masyarakat cemas dan takut," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, kembali berulang, setelah pada Jumat petang seorang guru SMP Negeri 1 Beoga dilaporkan ditembak oleh kelompok bersenjata itu hingga meninggal dunia.

Korban diketahui tertembak di rumahnya yang berada di ujung Bandara Beoga pada Jumat petang sekitar pukul 16.45 WIT.

Sehari sebelumnya, rekan korban yang juga berprofesi sebagai guru yaitu Oktovianus Rayo (42), juga tewas ditembak oleh KKB yang mendatangi kiosnya pada Kamis (8/4) pagi.

Baca juga: Polisi kantongi nama-nama KKB penembak guru hingga tewas di Beoga

Baca juga: TNI-Polri buru KKB pembunuh guru di Beoga


Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021