Pandemi global mendorong perusahaan untuk melakukan percepatan ke masa depan....
Jakarta (ANTARA) - Penggunaan teknologi digital secara luas dinilai bisa menjadi tali pengaman sebuah perusahaan selama pandemi global, sehingga diperlukan pemimpin perusahaan yang visioner dalam menguasai perubahan sebagai penentu masa depan industri.

“Pandemi global mendorong perusahaan untuk melakukan percepatan ke masa depan. Banyak perusahaan termasuk di Indonesia menggunakan teknologi dengan cara-cara yang luar biasa dan kecepatan tinggi agar bisnis dan komunitasnya tetap berjalan,” kata Country Managing Director Accenture untuk Indonesia, Kher Tean Chen, dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Accenture adalah perusahaan layanan profesional global dengan kemampuan terdepan di bidang digital, cloud, dan keamanan.

Baca juga: Kemenparekraf gelar Baparekraf Developer Day untuk pengembang aplikasi

Kher merujuk laporan tahunan ke-21 Accenture, bahwa dengan adanya teknologi, perusahaan dapat menciptakan cara-cara baru dalam bekerja dan berbisnis, menciptakan interaksi dan pengalaman baru, serta meningkatkan kesehatan dan keamanan.

Dalam laporan yang bertajuk “Leaders Wanted: Masters of Change at a Moment of Truth”, digambarkan bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka mempersingkat transformasi digital selama satu dekade menjadi satu atau dua tahun.

Dengan bergantung pada inti digital yang kuat untuk beradaptasi dan berinovasi secepat kilat, para pemimpin berhasil meningkatkan pendapatan 5 kali lebih cepat dari perusahaan yang saat ini lambat bergerak.

Padahal pada saat rentang waktu 2015 hingga 2018, menurut riset dari Accenture para pemimpin hanya mampu bergerak 2 persen lebih cepat.

Sementara itu Managing Director of Technology, Accenture in Indonesia Retno Kusumawati mengatakan perusahaan perlu memikirkan kembali bagaimana aplikasi dikembangkan dan diterapkan, serta bersaing pada arsitektur teknologi agar lebih gesit dan fleksibel.

Baca juga: Menperin: Hannover Messe momentum IKM aktif gunakan teknologi digital

Faktanya, hampir semua eksekutif atau sekitar 95 persen di Indonesia menyatakan bahwa arsitektur teknologinya menjadi sangat penting demi kesuksesan perusahaan mereka secara keseluruhan.

Accenture melakukan survei ke lebih dari 6.200 pemimpin bisnis dan teknologi untuk laporan Technology Vision, dan 92 persen mengungkapkan bahwa perusahaan mereka berinovasi karena dorongan dan keharusan untuk bertindak tahun ini.

Sekitar 91 persen eksekutif setuju bahwa untuk menguasai pangsa pasar di masa depan, berarti perusahaan mereka harus menetapkan pasar itu sendiri.

Untuk membentuk masa depan, perusahaan harus menjadi penguasa perubahan dengan menerapkan tiga kunci yang sangat penting.

Pertama adalah kepemimpinan teknologi. Berakhirnya era di mana hanya ada fast follower, perubahan yang berkesinambungan bersifat permanen. Pemimpin masa depan adalah mereka yang menaruh teknologi di lini depan strategi bisnisnya.

Kedua, pemimpin tidak menunggu kenormalan yang baru, mereka akan menata ulang, membangun realitas baru menggunakan pola pikir dan model yang sangat berbeda secara radikal.

Terakhir, pemimpin akan mengemban tanggung jawab yang lebih besar sebagai masyarakat global, mendesain dan mengaplikasikan teknologi terencana untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar, dari pada hanya untuk perusahaannya demi menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021