Jakarta (ANTARA) - Penyelenggara Olimpiade Tokyo akan mengadakan acara uji coba atletik pada 9 Mei tanpa penonton menyusul meningkatnya jumlah kasus infeksi virus corona di ibu kota negara Jepang tersebut.

Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo telah mempertimbangkan untuk mengizinkan 20.000 penonton di Stadion Nasional yang baru, sekaligus memanfaatkan acara tersebut sebagai kesempatan untuk mengecek efektivitas tindakan pencegahan virus secara komprehensif.

Namun, sebuah sumber mengatakan penyelenggara memberi tahu pihak-pihak yang terlibat dalam keputusan baru tersebut setelah pemerintah metropolitan Tokyo memberlakukan pembatasan yang lebih ketat pada 12 April dalam upaya memutus penyebaran virus corona. 

Baca juga: Atlet Olimpiade Tokyo akan jalani tes COVID-19 setiap hari 

Baca juga: Keputusan jumlah penonton Olimpiade Tokyo akan ditetapkan Juni 


Acara uji coba tersebut akan diadakan pada siang dan malam hari, di mana sesi malam merupakan acara World Athletics Continental Tour Gold.

Sejumlah atlet papan atas Jepang akan mengambil bagian, dan beberapa atlet dari luar negeri juga dilaporkan telah menyatakan keinginan mereka untuk berpartisipasi.

Beberapa acara uji coba Olimpiade Tokyo telah mengalami penundaan selama beberapa pekan terakhir. Acara uji coba loncat indah dijadwal ulang, dari semula April menjadi Mei, sedangkan untuk polo air dan BMX freestyle diundur ke Mei atau Juni, demikian Kyodo. 

Baca juga: Kualifikasi Olimpiade untuk renang artistik diadakan di luar Jepang 
Baca juga: Belgia segera vaksinasi atlet Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 
Baca juga: Lima kuliner khusus yang disajikan di kampung atlet Olimpiade Tokyo 

 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021