Pembangunan jaringan transportasi modern di bawah kerangka CPEC akan menciptakan konektivitas yang lebih baik
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P. Roeslani, mengatakan Koridor Ekonomi Pakistan China (China Pakistan Economic Corridor/CPEC) meningkatkan infrastruktur yang dibutuhkan Pakistan secara cepat dan memperkuat ekonomi negara di Asia Selatan itu.

"CPEC bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur yang dibutuhkan Pakistan secara cepat dan memperkuat ekonomi Pakistan dengan pembangunan jaringan transportasi modern, berbagai proyek energi, dan zona ekonomi khusus," ujar Rosan P. Roeslani dalam webinar “Peluang Investasi di China Pakistan Economic Corridor (CPEC)” di Jakarta, Kamis.

Rosan mengatakan Jaringan jalan raya dan rel kereta api yang luas juga dibangun di bawah naungan CPEC yang akan menjangkau seluruh wilayah Pakistan.

Baca juga: China tingkatkan kekuatan lunak di Pakistan melalui film dan medsos
Baca juga: China: Pembicaraan lebih lanjut dibutuhkan untuk bantu Pakistan


"Pembangunan jaringan transportasi modern di bawah kerangka CPEC akan menciptakan konektivitas yang lebih baik antarberbagai wilayah di seluruh Pakistan dan konektivitas antarberbagai negara, yang pada akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi Pakistan," ujar dia.

Selain itu, Rosan melanjutkan pengembangan infrastruktur energi, termasuk jaringan pipa untuk mengangkut gas alam cair dan minyak, di bawah naungan CPEC memang akan membantu mengurangi kekurangan energi di Pakistan.

"Berdasarkan latar belakang di atas, mudah dipahami bahwa semua proyek di bawah kerangka CPEC yang dijelaskan sebelumnya memberi kita gambaran yang jelas tentang seberapa luas peluang yang terbuka di Pakistan yang akan menarik negara-negara dunia ketiga termasuk Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur dalam kerangka CPEC," kata dia.

Sorotan peluang investasi di CPEC memang bernilai sangat tinggi, namun semua orang tidak boleh melupakan pentingnya tantangan yang dihadapi dalam menarik investasi domestik maupun asing di koridor tersebut, ujar dia.

"Berdasarkan pengalaman kami, diperlukan sejumlah prasyarat, yaitu peningkatan daya saing, credit rating, Ease of Doing Business, liberalisasi Daftar Negatif Investasi, serta reformasi birokrasi dan regulasi," kata Rosan.

Ia juga mengatakan upaya membangun saling pengertian dan kepercayaan dengan mengintensifkan pertukaran kunjungan antarpelaku usaha dan investor juga menjadi krusial.

Baca juga: KBRI dorong penguatan kerja sama ekonomi RI-Pakistan di tengah wabah
Baca juga: KBRI Islamabad dorong kerja sama ekonomi Indonesia-Pakistan

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021