Jakarta (ANTARA) - Cotton Council International (CCI) yang bernaung di bawah National Cotton Council of America (NCC) mendorong penggunaan serat kapas berkelanjutan yang diproduksi di seluruh dunia.

CCI bekerja dengan pabrik pemintalan, produsen kain dan garmen, merek, pengecer, organisasi tekstil, pemerintah, dan USDA untuk memfasilitasi penggunaan kapas AS. CCI saat ini telah menjangkau lebih dari 50 negara melalui 20 kantor di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"CCI terus mendukung pertumbuhan bisnis garmen, baik secara global maupun di Indonesia. Sebagai bentuk dukungan untuk pemain industri garmen, industri kapas AS telah meluncurkan US Cotton Trust Protocol untuk membawa pengukuran yang dapat diverifikasi terhadap produksi kapas yang berkelanjutan, serta mendorong peningkatan dalam metrik utama yang berkelanjutan,” kata perwakilan CCI Indonesia Anh Dung (Andy) Do, dalam siaran pers, Rabu.

Ia menjelaskan, Amerika Serikat berupaya menghasilkan kapas berkelanjutan melalui pengelolaan tanah petani antargenerasi, peraturan ketat serta teknologi pertanian yang presisi dan inovatif. Petani kapas di sana juga berhasrat sama untuk menciptakan produk garmen yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Dengan bergabung dalam US Cotton Trust Protocol, anggota dapat membuktikan, mengukur, dan memverifikasi bahwa mereka telah membeli serat kapas berkualitas yang diproduksi secara berkelanjutan.

CCI juga menjabarkan lima program pengembangan bisnis untuk meningkatkan keahlian pada lebih dari 1.500 pabrik di 50 pabrik negara. Pertama adalah Mill Studies berupa penelitian berkelanjutan yang menawarkan data untuk membangun bisnis berdasarkan pengujian dalam pabrik yang terkontrol.

Kedua, Mill Exchange Program yaitu program tur ke pabrik-pabrik mutakhir kemudian bertukar ide dengan para eksekutif pabrik di seluruh dunia. Ketiga adalah Technical Seminars sebagai pelatihan pembelian, pemintalan, dan penanganan yang menggunakan teknik kapas AS terbaru.

Keempat Mill Mastery Course yang memberikan materi dalam sebuah studi komprehensif untuk menjadi master pemintalan, dan terakhir, 1 to 1 Mill Consults sebagai layanan konsultasi khusus untuk pabrik secara offline maupun virtual.

“Pemahaman yang baik tentang pentingnya penggunaan kapas berkualitas tentunya juga akan membantu pengusaha lokal dalam melakukan penyesuaian pada bisnis mereka dan mengikuti tren yang berubah agar tetap relevan dengan permintaan pasar,” kata Andy.



Baca juga: Ria Miranda dan Cotton Ink hadirkan koleksi kasual untuk Lebaran

Baca juga: Gamis dan hijab dari Ngawi merambah ke negara tetangga

Baca juga: Kemewahan yang efektif karya Max Mara Atelier

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021