Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyatakan siap mendukung dunia perfilman Indonesia, salah satu sub sektor seni budaya yang harus terus mendapat perhatian dari negara.

Dukungannya diperlihatkan lewat keterlibatannya sebagai cameo dalam episode 36 sinetron "Amanah Wali" musim kelima produksi MNC Pictures yang tayang besok. LaNyalla beradu akting dengan personel band Wali yang merupakan pemeran utama dalam serial tersebut, yakni Apoy, Faank, Tomie dan Ovie.

“Saya secara khusus menaruh perhatian pada perfilman Indonesia, terutama karena pandemi virus COVID-19, industri film kita menjadi salah satu sektor yang sangat terdampak,” tutur LaNyalla, dikutip dari siaran resmi, Sabtu.

Baca juga: Asri Welas yakin perfilman Indonesia mulai bangkit

Menurut dia, pandemi menyebabkan banyak pembatasan di dunia perfilman Tanah Air mulai dari ditutupnya bioskop hingga penghentian produksi perfilman Indonesia di awal pandemi tahun lalu.

Perfilman Indonesia yang mati suri menyebabkan para pekerjanya kehilangan mata pencaharian dan pelaku industri film pun akhirnya banyak yang banting setir.

“Karena 90 persen pendapatan film berasal dari penjualan tiket bioskop. Kemudian juga proses produksi film, termasuk film di TV seperti sinetron, banyak dikerjakan teman-teman yang berstatus pekerja lepas. Ketika produksi berhenti, maka pemasukan mereka pastinya terdampak,” papar LaNyalla.

Baca juga: Sineas Indonesia optimistis industri perfilman membaik di 2021

Ketua Dewan Kehormatan Kadin Jawa Timur itu berharap pemerintah lebih memperhatikan nasib pekerja ekonomi kreatif, termasuk di sektor perfilman, baik pekerja film layar lebar, pertelevisian, dokumenter, hingga industri periklanan.

“Dan para pekerja perfilman ini kan bukan cuma yang ada di pusat saja. Banyak juga industri perfilman daerah dengan SDM lokal yang perlu kita selamatkan. Maka DPD RI punya peran karena urusan seni ini kan ada dari Sabang sampai Merauke,” tuturnya.

Dia mengatakan siap mengutus Komite III DPD RI yang membidangi urusan seni budaya serta ekonomi kreatif untuk mengawal peningkatan kesejahteraan para pelaku industri film.

Baca juga: Reza Rahardian senang produksi film bisa kembali berlanjut

“Kami juga berharap teman-teman di DPR melalui Komisi X agar kita bersama-sama menyampaikan aspirasi pekerja perfilman dalam negeri ke pemerintah. Perlu kerja sama yang solid untuk membantu berbagai kalangan yang terimbas besar akibat pandemi,” katanya.

Sebelumnya, kalangan pekerja film Indonesia ramai-ramai mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo agar pemerintah memberikan bantuan untuk mereka. Dalam surat yang mengatasnamakan Insan Film Indonesia (IFI), pekerja film mendapat bantuan paket stimulus, subsidi, serta perlindungan hukum dan kesehatan selama pandemi.

Sementara itu, sutradara sinetron "Amanah Wali", Yogie Yosse menyampaikan terima kasih kepada LaNyalla yang bersedia menjadi bintang tamu yang disebut menjadi angin segar bagi para insan perfilman.

Baca juga: Layanan "streaming", tantangan dan peluang perfilman Indonesia

“Sedikit sekali pejabat yang menunjukkan kepedulian terhadap perfilman Indonesia, yang sebenarnya sangat terdampak akibat pandemi COVID. Semoga bisa membangkitkan semangat teman-teman pekerja film,” katanya.

Yogie berharap agar pejabat-pejabat lain bisa menunjukkan kepedulian yang sama, juga berharap negara tidak menganaktirikan sektor perfilman.

“Kalau bisa pejabat-pejabat lain seperti Pak LaNyalla karena selama ini kami kurang dihargai. Semua sibuk dengan sektor pariwisata dan UMKM, tapi lupa dengan sektor perfilman. Padahal coba bayangkan saja, 1 judul film itu bisa hampir 200 kru dengan pemainnya. Kalau masing-masing punya anak 2 dengan 1 istri, sudah berapa orang yang ditanggung hanya untuk 1 produksi saja,” katanya.

Baca juga: Menparekraf targetkan vaksinasi 100 ribu lebih insan perfilman

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021