Bogor (ANTARA News) - Panglima TNI, Jenderal TNI Djoko Santoso, membantah prajurit TNI yang tergabung dalam United Nations Interim Force in Lebanon (Unifil) meninggalkan medan pertempuran saat terjadi kontak senjata antara pasukan bersenjata Israel dan Lebanon.

"Bukan kabur, sampai kemarin pasukan kita berlindung di bangunan di situ," kata Djoko ketika ditemui di sela-sela rapat kerja nasional di Istana Bogor, Kamis.

Pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB untuk Lebanon (Unifil) yang melibatkan sejumlah militer profesional, termasuk batalyon TNI, menjalankan misi di Lebanon Selatan

Menurut Djoko, pasukan TNI justru telah melakukan upaya menjaga perdamaian dengan melaporkan kontak senjata itu.

Sesaat setelah kontak senjata, pasukan TNI langsung melapor ke pos komando dan ke pihak yang bertikai. Melapor dan berlindung, kata Djoko, adalah prosedur yang tepat yang harus dilakukan oleh pasukan TNI.

Sebagai anggota pasukan penjaga perdamaian, pasukan TNI tidak boleh terlibat dalam kontak senjata.

"Iya, kita kan peace keeping, ada mekanismenya, dilaporkan ke atas," kata Djoko.

Ia menyampaikan hal itu menanggapi maraknya pemberitaan media luar negeri tentang kaburnya tentara Unifil asal Indonesia dalam kontak tembak di Lebanon beberapa hari lalu.

Kontak senjata itu terjadi antara pasukan bersenjata Israel dan Lebanon di perbatasan kedua negara tersebut.

Bahkan, sebuah pernyataan menyebutkan bahwa pasukan Indonesia melarikan diri menggunakan taksi untuk menghindari insiden itu.
(T.F008/Z002/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010