Jakarta (ANTARA) - Salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Mal Ciputra Jakarta, masih sepi pengunjung yang berdampak pada kelangsungan bisnis penyewa gerai termasuk juga pada pendapatan dari pengelola mal.

General Manager Mal Ciputra Jakarta Ferry Irianto saat ditemui di Jakarta, Selasa, mengatakan jumlah pengunjung ke mal masih jauh dari yang diharapkan bahkan tidak mencapai ketentuan kapasitas yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 50 persen.

Ferry mengungkapkan jumlah pengunjung sejak mal diperbolehkam kembali beroperasi dalam masa pandemi COVID-19 pada tahun 2020 hingga kuartal II 2021 belum meningkat secara signifikan kendati pemerintah telah menyelenggarakan vaksinasi.

"Belum meningkat signifikan, bahkan masih jauh dari kapasitas 50 persen dari yang ditentukan pemerintah," kata Ferry.

Dia menyebut peningkatan jumlah pengunjung mal terjadi pada bulan suci Ramadhan menjelang Hari Raya Idul Fitri. "Menjelang Lebaran lumayan meningkat menjadi 7 persen sampai 10 persen, karena masyarakat membeli kebutuhan Lebaran," katanya.

Pengunjung berjalan melintasi salah satu gerai busana di Mal Ciputra Jakarta yang sepi pengunjung, Selasa (25/5/2021). (ANTARA/Aditya Ramadhan)
Ferry mengatakan kebanyakan pengunjung hanya datang untuk membeli keperluan yang dibutuhkan kemudian segera kembali pulang.
"Pengunjung belum ada yang berkunjung untuk menikmati entertainment atau kuliner," katanya.

Sepinya jumlah pengunjung tersebut juga berdampak pada penyewaan gerai di Mal Ciputra Jakarta. Ferry mengungkapkan ada beberapa penyewa gerai yang memutuskan untuk menutup tokonya sementara waktu dikarenakan pemasukan yang menurun.
Baca juga: Mal Ciputra Jakarta vaksinasi para UKM dan karyawan penyewa gerai
Baca juga: Pengamat: Pembatasan kegiatan ekonomi harus komprehensif dan terukur
Baca juga: Anies: Aktivitas mal hingga bioskop di zona merah dihentikan sementara


Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021