Jakarta (ANTARA) - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga Jakarta Utara mewaspadai potensi rob akibat tinggi permukaan air di Pompa Pasar Ikan mencapai lebih dari dua meter.

Menurut siaran informasi di akun media sosial, @BPBDJakarta, Rabu, menunjukkan ketinggian permukaan air laut di Pompa Pasar Ikan saat ini mencapai dua meter lebih 15 sentimeter (215 cm).

Status siaga dua menunjukkan adanya potensi banjir untuk wilayah sekitar Pompa Pasar Ikan, yakni Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Marunda, Kamal, Cilincing, dan Kalibaru.

Adapun kronologis kenaikan tinggi muka air dipaparkan satu jam setelah pukul 16.00 WIB, berdasarkan pengamatan air laut dari Pompa Pasar Ikan sudah berstatus waspada atau siaga tiga dari BPBD Provinsi DKI Jakarta.

Saat itu, ketinggian permukaan air laut sudah mencapai 185 cm, meskipun cuaca terang tanpa adanya mendung atau hujan gerimis.

Status siaga tiga bertahan hingga pukul 18.00 WIB, karena volume air laut yang terlihat dari Pompa Pasar Ikan terus bertambah ketika cuaca mendung pukul 19.00 WIB.

Saat itu, ketinggian permukaan air laut di Pompa Pasar Ikan meningkat hingga mencapai 210 cm dan statusnya diperbarui menjadi siaga dua.

Sekitar satu jam kemudian, tinggi muka air laut naik lagi 8 cm menjadi 218 cm meskipun mendung di sekitarnya sudah mulai tipis.

BPBD DKI Jakarta kembali memperbarui data tinggi muka air di Pasar Ikan pada Rabu pukul 21.00 WIB, menyebutkan bahwa tinggi muka air di pintu air itu naik lagi 2 cm menjadi 220 cm ketika cuaca sudah terang.

Pada pukul 22.00 WIB, BPBD DKI Jakarta menyampaikan informasi bahwa ketinggian permukaan air laut mulai surut sekitar 5 cm menjadi 215 cm. Namun hingga berita ini diturunkan, status siaga tiga di Pompa Pasar Ikan masih belum hilang.

Baca juga: Sampah berpotensi hambat arus ke Pompa Air Pasar Ikan
Baca juga: Kedalaman Danau Sunter dipetakan
Baca juga: Genangan di Pelabuhan Perikanan Muara Baru tidak sampai permukiman

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021